TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi merobek naskah tepat dibelakang Presiden Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraannya.
Naskah tersebut diketahui merupakan salinan pidato Donald Trump.
Peristiwa tersebut terjadi saat Donald Trump tengah menyampaikan pidato State of the Union, Selasa malam (4/2/2020).
Wartawan lantas mencari tahu alasan Nancy Pelosi merobek salinan naskah pidato tersebut.
"Karena itu adalah hal yang sopan untuk dilakukan," kata Nancy Pelosi yang dikutip dari Time.com.
"Hal yang sopan untuk dilakukan dengan mempertimbangkan alternatif," tambahnya.
Namun, alternatif yang dimaksud oleh Nancy Pelosi tidak jelas apa maksudnya.
Nancy Pelosi juga menyebut pidato yang disampaikan Donald Trump merupakan manifesto dari ketidak benaran.
Sementara itu, menanggapi sikap Ketua DPR AS, Gedung Putih memberikan respon cepat.
Pihak Gedung Putih menuduh Nancy Pelosi tidak menghormati orang Amerika yang dipuji Donald Trump selama pidato kenegaraannya.
Perlu diketahui, hubungan antara Nancy Pelosi dan Donald Trump memang buruk.
Baik Nancy Pelosi maupun Donald Trump tidak pernah bertegur sapa sejak Ketua DPR AS itu murka dalam rapat di Gedung Putih.
Nancy Pelosi sempat menyebut Donald Trump adalah boneka Rusia, ia lalu walk out dari ruangan pada Oktober 2019 lalu.
Ketegangan antar keduanya meningkat setelah Nancy Pelosi datang untuk memberikan dukungan terkait gagasan memakzulkan (impeachment) Donald Trump.
Donald Trump Tidak Memperhatikan Saat Nancy Pelosi Merobek Naskah
Dikutip dari ABCNEWS, dengan mengenakan setelah berwarna putih, Nancy Pelosi terlihat berdiri bersamaan dengan Wakil Presiden Mike Pence.
Sementara Mike Pence tengah bertepuk tangan, Nancy Pelosi merobek salinan naskah pidato Donald Trump.
Saat menyampaikan pidato, Donald Trump yang berdiri di depan Nancy Pelosi tidak memperhatikan Ketua DPR AS itu merobek salinan naskah pidatonya.
Dari video yang beredar, tampak politikus Partai Demokrat itu merobek salinan naskah pidato Donald Trump sebanyak tiga kali.
Donald Trump yang berdiri di depan Nancy Pelosi itu terus melanjutkan pidatonya tanpa tahu situasi yang terjadi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)