Aparat keamanan juga mengancam akan menangkap Li bila ia berbuat lebih jauh.
"Kami memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala, tetap melanjutkan kegiatan ilegal ini, maka Anda akan kami bawa ke hadapan hukum. Bisa dimengerti?" kata aparat.
Dalam wawancara ekslusif dengan The New York Times, Li Wenliang sempat menceritakan bahwa dia dipaka untuk mengaku apa yang dilakukannya salah.
"Saya merasa teraniaya, tapi saya harus menerimanya. Saya sangat sedih ketika melihat orang-orang kehilangan yang mereka kasihi," katanya.
Baca: Huang Xiqiu, Arsitek Hebat RS Virus Corona di Wuhan, Lahir di Jember, Terkenal Cerdas Sejak Dulu
Baca: Terkait Virus Corona, Xi Jinping Telepon Raja Salman: Jamin Keselamatan Warga Arab Saudi di China
Dianggap sebagai pahlawan
Sosok Li Wenliang dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat China.
Kematiannya pun memicu kemarahan publik di China.
Li Wenliang dianggap sebagai pahlawan nasional oleh publik.
Kemarahan pun muncul kepada pihak berwenang di Wuhan yang dinilai lalai menangani kasus tersebut.
Simpati atas kematian Li datang dari para penduduk.
Mengutip dari Global Times, penduduk di Wuhan berkumpul di depan RS Pusat Wuhan pada Jumat (7/2/2020).
Banyak karagan bunga dan foto Li di lantai rumah sakit.
Sebelum meninggal, Li sempat menyatakna tekadnya untuk memerangi virus corona.
"Ketika virus korona terus menyebar, saya tidak ingin pergi. Saya akan bekerja di garis depan ketika saya pulih,"katanya.