Motif penyerangan diduga karena pelaku dendam setelah ditipu masalah kesepakatan tanah.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa pria bersenjata yang berusia 32 tersebut sempat mencoba melarikan diri melalui bagian belakang gedung.
Ibu tersangka juga dibawa ke pusat perbelanjaan untuk mencoba membujuknya agar menyerah.
Salah satu orang yang dibebaskan mengatakan, ia dan yang lainnya bersembunyi di kamar mandi di lantai 4, sebelum melarikan diri ke lantai 2 dan bersembunyi di bawah meja restoran selama tiga jam.
Korban selamat tersebut mendengar setidaknya 4 tembakan sebelum melihat beberapa tentara, dan mereka dapat pergi mengamankan diri.
Charlie Crowson, seorang guru bahasa Inggris yang tinggal di Nakhon Ratchasima, mengatakan bahwa mayat juga ditemukan di jalan di kota yang biasanya damai tersebut.
Bagaimana serangan itu terjadi?
Pada Sabtu (8/02/2020) sekitar pukul 15.30 waktu setempat, yang disebut oleh Bangkok Post sebagai Kolonel Anantharot Krasae terbunuh di barak militer Suatham Phithak, tempat komandan tersebut berada.
Dikabarkan, seorang wanita berusia 63 tahun, ibu mertua Kolonel Anantharot, dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.
Tersangka mengambil senjata dan amunisi dari barak, sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.
Kemudian, pelaku menembaki sejumlah tempat sebelum tiba di Terminal 21, Provinsi Racht Rachasima, Thailand Utara, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Dalam rekaman media lokal, tersangka tampak keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.
Rekaman CCTV memperlihatkan bahwa dia di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.
Apa yang diunggah tersangka di media sosial?