TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan rumah sakit untuk penanganan virus corona di Wuhan, China menarik perhatian dunia.
Pasalnya, Rumah Sakit yang diberi nama Huoshenshan ini dibangun sangat cepat, hanya dalam waktu 8 hari.
Pembangunan fisik dimulai secara resmi pada 25 Januari 2020 dan selesai dibangun pada Sabtu (1/2/2020).
Mengutip dari Kompas.com, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengalokasikan anggaran 300 juta yuan atau sekira Rp 578,68 miliar (kurs Rp 1.958) untuk pembangunan rumah sakit tersebut beserta kelengkapannya.
Sebanyak 7.000 pekerja dan ratusan alat berat dikerahkan untuk membangun rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur tersebut.
Siapa sangka, dibalik cepatnya pembangunan rumah sakit tersebut, ternyata ada seorang arsitek kelahiran Indonesia.
Dia adalah Huang Xiqiu, lahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada 1941.
Dikutip dari Kompas.com, Huang Xiqiu pernah mengenyam pendidikan di Chung Hua School atau Sekolah Tionghoa di Jlan Lanasan, yang sekarang menjadi Jalan Untung Suropati, Kecamatan Kaliwates.
Masa pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama Huang Xiqiu dihabiskan di jember.
"Karena di Jember tidak ada SMA, setelah lulus dia pindah ke Surabaya," ujar mantan guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja.
Iwan mengatakan, orang tua Huang Xiqiu memang berasal dari China dan merantau ke Indonesia.
Bahkan, orantua Huang Xiqiu pernah bekerja di Chung Hua School.
"Saat itu, orangtuanya sebagai seksi pendidikan di Chung Hua School," kata Iwan.
Kedua orangtua Huang Xiqiu kini telah meninggal.