Standard Chartered Plc adalah penyewa utama di Tower 1.
Bank asal Inggris tersebut enggan berkomentar apakah kasus virus corona tersebut melibatkan pegawainya.
"Kami memiliki rencana kesinambungan bisnis yang mapan dan menerapkan serangkaian tindakan pencegahan yang komprehensif seperti penyaringan suhu, pernyataan wajib karyawan dan pengunjung, dan meningkatkan frekuensi sanitasi di cabang dan kantor kami," ujar Standard Chartered dalam pernyataannya.
Adapun DBS Group Holdings Ltd memiliki kantor pusat di Marina Bay Financial Centre Tower 3, yang lokasinya berdekatan dengan kantor Standard Chartered tersebut.
DBS menyatakan telah menjalankan rencana kesinambungan bisnis. Para pegawainya pun diminta bekerja dari rumah dan lokasi-lokasi lainnya.
DBS juga melakukan pengecekan suhu tubuh di seluruh bangunan kantornya.
Sementara itu, perusahaan tambang Rio Tinto Group juga menempati gedung yang sama dengan DBS.
Perusahaan itu telah menginstruksikan pegawai bekerja di rumah pada hari ini hingga Rabu (12/2/2020).
Reaksi pemerintah Indonesia
Pemerintah belum memberlakukan pembatasan perjalanan ke Singapura, meskipun negara tersebut telah menaikkan status penyebaran virus Corona menjadi oranye atau fase tiga.
Untuk diketahui pemerintah Singapura menaikkan status waspada Disease Outbreak Response System Condition (Dorscon) virus corona dari kuning menjadi oranye pada 7 Februari lalu.
Baca: Radnik Surdulica Kontrak Witan Sulaiman Tiga Setengah Tahun
"Kalau kita ikuti ada perubahan status di internal Singapura sendiri, statusnya jadi oranye. Karena di situ disebutkan ada peningkatan penularan dari virus itu sendiri," kata Juru bicara Kementerian Luar negeri Teuku Faizasyah di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Ia mengatakan, pemerintah hanya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan ke hati-hati saat berkunjung ke Singapura. Terutama mereka yang berada di tempat-tempat publik.
"Anjuran yang kita berikan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, menjaga kesehatan, dan hindari aktivitas di tempat umum yang berpotensi terjadi penularan," ujarnya.
KBRI di Singapura menurutnya terus memantau perkembangan terkini status penanganan virus Corona di Singapura. KBRI juga melakukan pendampingan dengan terus menjalin komunikasi dengan WNI di Singapura mengenai situasi terkini penanganan virus tersebut.
"Harapannya kita selalu berada di depan dan komunikasi dengan masyarakat kita perkembangan kondisi di Singapura," katanya.
Pemerintah Singapura menurutnya belum memberlakukan pembatasan atau menutup negaranya dari luar. Pemerintah Indonesia sendiri belum memberlakukan pembatasan perjalan ke Singapura.
"Yang harus ditingkatkan lebih ke arah kehati-hatian kita merencanakan kunjungan ke Singapura. Teman-teman Kemenkes barangkali bisa memberikan penjelasan. Dari sisi kebijakan pemerintah sampai sekarang tidak ada pembatasan travel, dan tidak membatasi penerbangan untuk wilayah-wilayah yang tidak menjalani posisi ditutup atau diisolasi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Kompas.com) Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ancam Pusat Finansial Singapura"