"Pilot menghentikan pendaratan sebanyak dua kali tepat di saat-saat terakhir."
"Pesawat kembali naik hanya di atas ketinggian 150 meter di atas landasan."
"Ini benar-benar tidak masuk akal," jelasnya.
Baca: Badai Ciara Landa Inggris, Pasangan Suami Istri Ini Kaget Lihat Pohon Besar Timpa Rumahnya
Selama pesawat mengalami turbulensi, kondisi di dalamnya berantakan.
Kepanikan dan rasa takut menyelimuti seluruh penumpang.
"Orang-orang menjerit dan muntah," kata Mark.
"Turbulensi itu sangat kuat, semuanya bergetar dan terbolak-balik."
"Bahkan bagasi pun ikut berjatuhan."
Saat itu, Mark bepergian dengan dua rekannya menggunakan pesawat Air Europa.
Mark mengaku selama ini tidak pernah mengalami turbulensi semengerikan ini.
Padahal, dirinya terbilang sering melakukan perjalanan menggunakan armada pesawat.
Menurutnya, keputusan maskapai tetap menerbangkan pesawat di tengah cuaca buruk ini tidak masuk akal.
Dia juga mengatakan, antara pihak kokpit dan kru pesawat tidak banyak berkomunikasi saat peristiwa itu terjadi.
Hal inilah yang makin membuat para penumpang merasa khawatir.