TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines pada Rabu, 25 Desember 2024, mengakibatkan 38 orang tewas dan 29 lainnya selamat.
Peristiwa tragis ini mengundang banyak pertanyaan mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut, terutama setelah beberapa penumpang melaporkan mendengar suara dentuman keras sebelum kecelakaan.
Apa yang Diceritakan Para Penumpang?
Dari keterangan yang diberikan oleh penumpang kepada Reuters, terdengar dentuman keras saat pesawat mendekati tujuan awalnya di Grozny, Rusia selatan.
Salah satu penumpang, Subhonkul Rakhimov, mengungkapkan, “Setelah mendengar dentuman itu, saya berpikir pesawat akan hancur berkeping-keping. Saya mulai melafalkan doa dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhir.” Ia juga menambahkan bahwa pesawat terasa tidak stabil, seolah-olah sedang mabuk.
Penumpang lainnya, Vafa Shabanova, juga mendengar dentuman keras dan menyatakan rasa takutnya.
“Ada dentuman kedua,” ujarnya, menambahkan bahwa dia diminta oleh pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.
Beberapa penumpang melaporkan bahwa ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah dentuman tersebut.
Apa yang Dikatakan Awak Pesawat?
Seorang pramugara bernama Zulfugar Asadov menjelaskan bahwa pendaratan di Grozny ditolak karena kabut, sehingga pilot memutar pesawat.
“Pada saat itu terdengar dentuman dari luar pesawat. Saya mendengar tiga dentuman,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, “Pada saat itu terdengar dentuman dari luar pesawat. Saya mendengar tiga dentuman.”
Hal ini menunjukkan adanya gangguan eksternal yang mengarah pada kecelakaan tersebut.
Baca juga: Hasil Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Dirilis, Ada Gangguan Fisik dari Luar
Apa Penyebab Resmi Kecelakaan Menurut Azerbaijan Airlines?
Setelah kecelakaan, Azerbaijan Airlines menghentikan sejumlah penerbangan ke kota-kota di Rusia dan menyatakan bahwa mereka menganggap kecelakaan itu disebabkan oleh gangguan eksternal fisik dan teknis, meskipun rincian spesifik tentang gangguan tersebut tidak diberikan.
Apakah Ada Dugaan Penembakan oleh Pertahanan Udara Rusia?
Menurut laporan Reuters, sumber-sumber yang mengetahui temuan awal penyelidikan menyebutkan bahwa pertahanan udara Rusia mungkin secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.
Meskipun Rusia menyarankan untuk menunggu hasil investigasi resmi, diketahui bahwa bagian ekor pesawat ditemukan dengan lubang-lubang bekas tembakan.