TRIBUNNEWS.COM - Pegusaha sukses, Andrew Yang mundur dari pertarungan sebagai kandidat presiden Amerika Serikat 2020 pada, Selasa (11/2/2020).
Dilansir Guardian, pengusaha sekaligus pengacara ini, memutuskan untuk mundur setelah hasil perhitungan suara untuknya dinyatakan rendah.
Keputusannya untuk mundur disebabkan, tidak cukup dukungan dari hasil awal pemilihan pendahuluan di New Hampshire.
Perhitungan itu menunjukkan, Andrew bahkan tidak memenangkan 3 persen dari total suara.
"Mengakhiri itu memang sulit dan saya selalu ingin tetap berjuang di pertarungan ini," kata Andrew kepada pendukungnya di Manchester, New Hampshire.
"Saya adalah orang matematika, dan jelas angka-angka ini menunjukkan kita tidak memenangkan kampanye ini," jelasnya.
Baca: Foto Presiden Donald Trump Kembali ke Gedung Putih Langsung Menjadi Bahan Meme
Baca: Trump Banting Telepon Ngamuk Ke Boris Johnson, Dipicu Inggris Beri Izin Huawei
Andrew mengaku, berhenti meneruskan kampanye ini karena tidak ingin menerima sumbangan dari pendukungnya.
"Saya bukan orang yang suka menerima sumbangan dan dukungan pada hal yang tidak kita menangkan."
"Malam ini saya mengumumkan, kemunduran saya dari kampanye presiden Amerika," beber Andrew.
Dalam sebuah utasnya di Twitter, Andrew menguggah foto berisikan pesan untuk pendukungnya.
"Saya berdiri di depan kalian hari ini, dan menyatakan bahwa kita tidak memenangkan pemilihan ini, kita hanya baru saja mulai."
Bahkan, latar belakang Andrew adalah seorang pengusaha dan pengacara.
Andrew belum pernah menduduki posisi politis apapun, di pemerintahan Amerika.
Kendati demikian, Andrew yang notabene masih pemula di lingkungan politik mampu mengumpulkan dukungan.