TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Pemerintah Thailand melarang kapal pesiar MS Westerdam berlabuh dan menurunkan penumpang di pelabuhan Chabang Laem, Provinsi Chonburi karena khawatir penyebaran virus corona.
Pengumuman ini disampaikan Menteri Kesehatan Thailand pada Selasa (11/2) kemarin, setelah operator dari kapal pesiar MS Westerdam, Holland America’s, menginformasikan kapal tersebut akan memasuki pelabuhan di Timur Thailand pada Kamis besok.
"Saya telah mengeluarkan perintah. Izin untuk turun menolak," kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul dalam unggahan di Facebook.
Rencana semula, kapal itu akan bersandar di pelabuhan di Chonburi.
Selanjutnya, sebanyak hampir 2.000 penumpang kapal diangkut dengan mobil menuju Bandara Internasional Don Muang untuk selanjutnya diterbangkan dengan naik pesawat menuju negara asal masing-masing.
Baca: Para Ahli Ungkap Ada 3 Kemungkinan Wabah Virus Corona Berakhir, Sebut Virus Tak Akan Hilang
Baca: Pemecatan Pejabat China karena Kelalaian Penanganan terhadap Wabah Virus Corona
Baca: Pemerintah Susun Sejumlah Langkah untuk Lindungi Ekonomi Indonesia akibat Wabah Corona
Namun, setelah penolakan tersebut, kapal itu hanya bisa mengapung di luar pelabuhan.
Penumpang kapal hanya diizinkan berada di geladak secara bergiliran untuk mendapatkan udara segar dan mendorong tubuh mereka untuk mengukur suhu tubuh mereka secara teratur.
Beberapa penumpang di atas kapal mengatakan mereka belum diberi tahu bahwa kapal tidak akan bisa masuk Thailand.
"Kami sekarang tidak tahu apa yang akan terjadi," kata penumpang Stephen Hansen melalui email.
“(Kami) berpikir semuanya sudah selesai. Semua orang telah memesan ulang penerbangan lagi! Sekarang kita kembali dengan limbo.”
Turis Amerika, Angela Jones, mengatakan penumpang telah mendapatkan pemeriksaan suhu secara teratur tetapi menjadi frustrasi dengan ketidakpastian situasi.
"Saya berharap seseorang mengizinkan kami untuk berlabuh dan menunggu untuk membuktikan tidak ada virus corona," kata Jones. “Kami semua sangat khawatir”.
Holland America selaku operator kapal telah membuat pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi virus.
Disampaikan tidak ada satu pun penumpang dan awak kapal MS Westerdam yang terinfeksi virus corona.
Dengan begitu, tidak ada alasan untuk percaya terhadap kabar adanya kasus virus corona di kapal tersebut.
Sebelumnya, kapal pesiar MS Westerdam itu juga ditolak saat hendak berlabuh dan menurunkan penumpang di beberapa pelabuhan di Taiwan, Filipina dan Jepang.
Otoritas ketiga negara itu juga khawatir dan mengantisipasi menyebarnya virus mematikan yang telah menewaskan lebih 1.000 orang dan menginfeksi lebih dari 42.000, terutama di China. Sejauh ini, hanya dua kematian telah dilaporkan di luar daratan Cina, di Hong Kong dan Filipina.
Kapal pesiar MS Westerdam berangkat dari Singapura pada 16 Januari lalu, untuk melakukan pelayaran keliling wilayah Asia selama satu bulan. Pada 1 Februari lalu, kapal ini menjemput 600 penumpang dari Hong Kong.
Saat ini, kapal itu telah mengangkut 1.455 penumpang dan 802 awak.
Kapal pesiar ini dijadwalkan mengakhiri pelayaran di Yokohama pada 15 Februari mendatang.
Namun, otoritas Jepang lebih dulu melarang kapal pesiar ini berlabuh di Yokohama maupun pelabuhan manapun di Jepang karena kekhawatiran wabah virus corona.
Dengan ditolak di Jepang, perusahaan pelayaran Holland AS berpaling ke Thailand untuk bisa bersandar di pelabuhan Laem Chabang.
Virus corona yang muncul kali pertama di kota Wuhan, Hubei, China pada akhir 2019 lalu, telah menyebabkan kekacauan di 28 negara, termasuk negara-negara di Asia.
Selain dampak kesehatan, virus mematikan itu membuat banyak penerbangan ditangguhkan, bisnis terganggu dan pembatasan masuk yang diberlakukan guna menangkal penyebarannya.
Penyebaran wabah virus corona yang masif juga mengguncang dunia kapal pesiar mewah.
Sebelumnya, pemerintah Jepang mendapat tugas berat lantaranya kapal pesiar Diamond Princess yang mengangkut 3.700 penumpang dan awak, terdeteksi adanya virus corona. Pemerintah Jepang terpaksa melakukan karantina terhadap para penumpang di kapal di di pelabuhan Yokohama.
Sebanyak 78 Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi awak di kapal pesiar milik Carnival Corp itu.
Hasil pemeriksaan otoritas kesehatan Jepang, diketahui terdapat 135 penumpang yang terinfeksi virus corona. Dan jumlah penumpang yang terinfeksi virus corona bertambah setiap harinya.
Selain MS Westerdam dan Diamond Princess, satu kapal pesiar lainnya bernama World Dream yang membawa lebih dari 3.600 orang juga sempat dikarantina di Hong Kong selama lima hari.
Hal itu karena adanya tiga penumpang dan awak kapal yang turun lebih dulu dari kapal diketahui positif terinfeksi virus corona. (The Star/NHK/straitstmes/Channel News Asia/lau/coz)