Menyelidiki Perwira Komandan yang Terbunuh
Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong mengatakan, militer akan menyelidiki Perwira Komandan yang dibunuh oleh Jakraphanth Thomma.
"Saya kita orang Thailand tidak ingin insiden ini terjadi lagi, jadi tolong jangan salahkan tentara atau mencaci maki tentara," terangnya.
"Jika Anda ingin menyalahkan seseorang, Anda menyalahkan Pangila Apirat Kongsompong," katanya.
"Saya menerima semua kritik dan saran. Anda bisa menyalahkan saya karena saya Panglima Militer," tegasnya.
Diketahui, Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong akan pensiun pada Oktober 2020 mendatang.
Selain membunuh komandannya, Kolonel Anantharot Krasae (48), ia juga membunuh ibu mertua komandannya yang berusia 63 tagun, Anong Mitchan.
Jakraphanth mencuri senjata berupa senapan serbu HK33 dan amunisi lain sebelum akhirnya melarikan diri dari kamp dengan kendaraan jenis Humvee.
Dikutip dari BBC, pada Sabtu (8/2/2020) pukul 18.00 waktu setempat, Jakraphant tiba di pusat perbelanjaan.
Dia terus melakukan penembakan terhadap orang-orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.
Tak hanya itu, Jakraphant bahkan juga melakukan live di Facebook selama melakukan serangan.
Sejumlah video saat ketegangan terjadi juga beredar luas di media sosial.
Pelaku sempat menahan sandera di dalam pusat perbelanjaan tersebut.
Barang Curian
Dikutip dari World of Buzz, Jakraphanth Thomma mencuri setidaknya lima senjata militer.
Tak hanya itu saja, ia juga diketahui mencuri ratusan peluru dari kamp militer di Nakhon Ratchasima.
Berikut ini daftarnya:
- Tiga Senapan HK33 dengan 736 peluru.
- Dua M60 dengan 200 peluru.
- Humvee
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)