"Saya menderita demam tinggi dan nyeri yang menyiksa setiap bagian tubuh saya.
Saya batuk seperti akan mati," katanya.
Ia lalu memutuskan pergi ke Rumah Sakit Tongji untuk mendapatkan perawatan.
"Saya takut, setiap dokter di tempat itu memakai pakaian pelindung yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Yee.
Ia kemudian menjalani CT scan di rumah sakit dan menunjukkan Yee kemungkinan tertular Covid-19 dan telah menyebar ke paru-parunya.
Namun dokter menolak untuk menjalankan tes diagnostik padanya karena rumah sakit kehabisan tes kit.
Ia tidak punya pilihan selain terus minum obat di rumah.
Tetapi pada suatu malam, suhunya naik hingga 39 derajat celcius.
"Saya pikir saya mengetuk pintu neraka," katanya seperti dikutip dari Mirror.
Baca: Ditanya Dari Mana Dapat Ilmu Terapi, Ningsih Tinampi Bilang Waduh: Ternyata Ini Profesi Awalnya
Baca: Fakta-Fakta Terbaru Kasus Tewasnya Janda Kaya di Tulungagung: Korban Pernah Cerita Kehilangan Ini
Baca: TKI Ini Bercerita Masker dari Indonesia Paling Dicari Warga Hong Kong Agar Tak Terpapar Virus Corona
Baca: Kepolisian Ungkap Hasil Autopsi Jasad Janda Kaya di Tulungagung yang Tewas di Gulungan Kasur
Berjuang 3 minggu
Yee melakukan kunjungan ke rumah sakit lagi di mana dokter meresepkannya dengan Kaletra, obat yang digunakan untuk mengobati HIV, dan memberinya infus.
Diagnosis positifnya memberikan akses ke obat antivirus yang katanya efektif.
Selama sembilan hari dirawat, ia merasa kondisinya lebih baik. Pada 7 Februari 2020 ia dinyatakan bersih dari virus setelah tiga minggu berjuang dengan virus corona.
Yee satu dari 9.467 pasien yang dapat dipulihkan dari virus corona.