TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Pemerintah China mengeluhkan ada negara yang bereaksi berlebihan terhadap wabah virus corona yang sudah membunuh lebih dari 1.600 orang.
Menteri Luar Negeri Wang Yi membela cara negaranya dalam menangani virus, seraya mengakui bahwa wabah tersebut adalah "tantangan hebat".
Diwawancarai Reuters, Wang menuturkan pengendalian wabah itu sudah tertangani, dan menyebut baik China maupun dunia menghadapi tantangan akibat virus corona.
"Kami telah menerapkan upaya pencegahan dan kontrol sangat lengkap, sangat komprehensif, hingga saya yakin tak ada negara lain yang bisa melakukan seperti kami," klaim Wang.
Baca: WHO Puji Indonesia Menangani Ancaman Wabah Virus Corona, 238 WNI Dipastikan Sehat Pasca Observasi
Wang Yi yang juga menjabat sebagai Penasihat Negara China menuturkan, para pemimpin negara lain bakal melihat wabah ini adalah tantangan yang sangat serius.
Namun seperti dilansir Daily Mirror Sabtu (15/2/2020), Wang mengatakan bahwa Beijing bisa melakukannya seraya mengungkapkan keluhan.
Menteri berusia 66 tahun itu menjelaskan, sejumlah negara ada yang sudah menerapkan langkah karantina untuk mencegah infeksi Covid-19, nama resmi virus corona.
"Tetapi, ada juga sejumlah negara yang bereaksi berlebihan, sehingga memunculkan kepanikan yang tidak perlu," papar Wang Yi.
Baca: Kenaikan Harga Masker di Indonesia karena Virus Corona Disorot Media Asing Lebih Mahal Dari Emas
Dia memang tidak menyebut negara mana yang dimaksud.
Namun pada awal Januari, AS mengumumkan keadaan darurat sejak patogen itu merebak.
"Secara bertahap, mereka akan menurunkan larangan ini. Sebab pada akhirnya, negara-negara ini butuh berinteraksi dengan China," klaim Wang.
Mantan Duta Besar untuk Jepang tersebut juga menampik tudingan bahwa Beijing tidak transparan dalam menangani wabah yang pertama kali terjadi di Desember 2019.
Baca: Menkes Terawan Salahkan Masyarakat Beli Masker Redam Virus Corona, Sudjiwo Tedjo Balas Sindir Buzzer
Dia mengacu kepada laporan sejumlah pejabat tinggi Partai Komunis baik di Wuhan dan Provinsi Hubei, wilayah pusat virus, dipecat pada pekan ini.
Wang juga menyebut Negeri "Panda" membuat pengorbanan bagi keamanan kesehatan dunia, di mana angka dia menyatakan angka infeksi di luar negeri tergolong rendah.