TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, telah mengundurkan diri dari jabatannya, pada Senin (24/2/2020).
Dilansir Bernama, pengunduran diri Mahathir ini diumumkan oleh Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
"Mahathir bin Mohamad telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini."
"Surat itu diserahkan kepada yang Raja Malaysia pada pukul 1 (13.00 waktu setempat) hari ini," kata pernyataan itu.
Sebagai informasi, Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat.
Dia mengucapkan sumpah di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V, dari Kelantan.
Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri pada 16 Juli 1981.
Ketika itu, dia masih berusia 56 tahun.
Dia kemudian meletakkan jabatan pada 31 Oktober 2003, atau setelah memerintah selama 22 tahun, dan menjadikannya sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Malaysia.
Menginjak usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Baca: Usai Minta Trump Mundur, Mahathir Mohammad Juga Diminta Mundur Oleh Netizen
Lebih jauh, dilansir World of Buzz, terkait hal ini, diramalkan Datuk Seri dr Wan Azizah Wan Ismail menggantikan Tun Dr Mahathir Mohamad.
Jika ini terbukti benar, penunjukkannya sebagai Perdana Menteri sementara akan menjadikan Datuk Seri Dr Wan Aziza sebagai Perdana Menteri perempuan pertama dalam sejarah Malaysia.
Baca: BREAKING NEWS: Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia
Baca: PM Mahathir: Malaysia Belum Siap Gunakan Energi Nuklir
Baca: Usai Minta Trump Mundur, Mahathir Mohammad Juga Diminta Mundur Oleh Netizen
Comeback Mahathir Mohamad
Untuk diketahui, dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5/2018), Pakatan Harapan keluar sebagai pemenang dengan meraup 122 dari 222 kursi parlemen.
Sementara Barisan Nasional, koalisi pimpinan perdana menteri sebelumnya Najib Razak hanya mendapatkan 79 kursi.
Hasil pemilu itu menjadi kekalahan perdana Barisan Nasional semenjak Malaysia merdeka, atau pada 60 tahun terakhir.
Satu diantara aspek paling menentukan yang membuat comeback Mahathir begitu manis adalah rekonsiliasinya dengan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim.
Anwar merupakan politisi yang digadang-gadang bakal menjadi suksesor Mahathir hingga dia didepak pada 2 September 1998 karena tersandung kasus sodomi.
Kemudian di 2013, Anwar kembali tersangkut tuduhan yang sama saat era Najib Razak.
Dia divonis lima tahun penjara dan bakal bebas 8 Juni 2020 mendatang.
Sebelumnya Mahathir sudah mengatakan, dia bakal meminta kepada Agong agar memberikan pengampunan penuh kepada Anwar.
Sebab, meski telah keluar, hak berpolitik Anwar dibekukan selama lima tahun ke depan, kecuali dia menerima pengampunan dari Agong.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Srihandriatmo Malau)