TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry "The Duke of Sussex" meminta untuk diperkenalkan sebagai "Harry" saja, tanpa ada lagi embel-embel kerajaan.
Seperti yang dilansir The Guardian, Harry, yang memiliki nama lengkap Henry Charles Albert David ini menjadi pembicara dalam acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre, Rabu (26/2/2020).
Biasanya, pangeran atau adipati di kerajaan Inggris dipanggil dengan sebutan "Tuan" atau "Yang Mulia."
Namun panggilan tersebut tak lagi ia digunakan secara resmi per 31 Maret 2020.
Mantan penasihat dan penyiar Partai Buruh Ayesha Hazarika, yang menjadi tuan rumah konferensi, memperkenalkan sang pangeran ke panggung sebagai "Harry" saja, setelah kerajaan meminta hanya nama depannya yang akan digunakan.
Suami Meghan Markle ini berkata kepada para hadirin bahwa industri di Skotlandia berada di garis depan di sektor pariwisata, yang bisa menjadi contoh bagi seluruh Inggris dan dunia.
Ia mendirikan koalisi Travalyst bersama dengan merek termasuk Booking.com, Skyscanner, Tripadvisor, Trip.com, dan Visa.
Konferensi di Edinburgh itu memungkinkan Harry dan tim Travalyst-nya untuk mendapatkan umpan balik dari industri perjalanan soal ide-ide jasa travelling baru, termasuk menciptakan sistem skor online untuk menunjukkan status penerbangan, akomodasi dan pengalaman liburan yang ramah lingkungan.
Sekitar 100 orang dari industri pariwisata dan perjalanan diundang untuk bergabung dalam pertemuan tersebut.
Meghan Markle dan Pangeran Harry Hormati Keputusan Ratu, Memutuskan Lepaskan Embel-embel 'Royal'
Sejak mengumumkan mengundurkan diri dari anggota senior kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyatakan akan hidup terpisah dan mandiri secara finansial.
Sebagai langkah awal, keduanya berniat membangun badan amal dan menjalin kerjasama komersil dengan beberapa perusahaan.
"Sussex Royal," disebut-sebut akan menjadi nama brand mereka ke depannya.
Namun, rencana tersebut rupanya terhalang restu Ratu Elizabeth II.
Sang ratu melarang Meghan Markle dan Harry menyisipkan embel-embel kerajaan dalam brand mereka.
Baca: Pakar Yakin Harry dan Meghan Markle Tidak Akan Menderita Meski Kehilangan Label Sussex Royal