Sebelumnya, Partai Johor Pakatan Harapan (PH) mengumumkan pihaknya mendapat dukungan 28 suara dari 56 anggota dewan pada Kamis (27/2/2020).
Situasi ini memperpanjang kebuntuan politik, dimana PH memiliki pemerintahan yang tergantung.
Ketua Johor Partai Amanah Negara, Aminolhuda Hassan, mengatakan koalisi sekarang mendapat dukungan kuat dari 28 anggota parlemen negara bagian.
Dia menolak pengumuman sebelumnya terkait pemerintahan baru, dengan aliansi anggota Bersatu, Barisan Nasional, dan PAS.
"Kami mendapatkan dukungan dari sembilan anggota majelis dari Amanah, 14 dari DAP, dan 5 dari PKR."
"Koalisi baru memang tidak memiliki keuntungan untuk membentuk pemerintahan berikutnya, tapi kami punya kualifikasi untuk memimpin negara," ujar Aminolhuda, dilansir Malay Mail.
Berawal dari Mundurnya Mahathir Mohamad
Gonjang-ganjing perpolitikan Malaysia ini berawal dari mundurnya Mahathir Mohamad dari kursi Perdana Menteri.
Mahathir mengundurkan diri pada Senin (24/2/2020).
Pria yang kini berstatus perdana menteri sementara ini, juga mengundurkan diri sebagai ketua Bersatu di hari yang sama.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Mahathir tidak memberikan alasan pasti kenapa dia mundur dari posisi yang banyak dilirik orang itu.
Kabarnya, ada ketegangan yang sudah berlangsung lama di dalam aliansi yang berkuasa.
Pakatan Harapan mencoba menggagalkan kemitraan dan kesepakatan antara Mahathir dengan Anwar Ibrahim.
Memang, Mahathir dan Anwar sudah lama berselisih paham.