News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdana Menteri Malaysia

Bukan Mahathir Mohamad atau Anwar Ibrahim yang Diangkat Jadi PM Malaysia, Tapi Muhyiddin Yasin

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Sultan Ahmad Shah Al-Musta'in Billah (kanan) menyetujui pengunduran diri PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri)

TRIBUNNEWS.COM - Setelah melalui drama politik yang memanas dalam sepekan terakhir, akhirnya Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah mengangkat Perdana Menterinya yang baru.

Bukan Mahathir Mohamad ataupun Anwar Ibrahim, melainkan Muhyiddin Yasin.

Baca: Kekacauan Politik Malaysia, Mahathir Mohamad Amankan Dukungan Anwar Ibrahim untuk Kembali jadi PM

Muhyiddin Yasin kini menjadi Perdana Menteri kedelapan Malaysia.

Dia adalah mantan menteri dalam negeri sekaligus Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Kepastian pengangkatan Muhyiddin disampaikan langsung Kepala Rumah Tangga dan Keluarga Kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin, Sabtu (29/2/2020).

Dilansir Channel News Asia, diangkatnya Muhyiddin terjadi setelah Agong menggelar pertemuan dengan seluruh anggota parlemen Negeri "Jiran".

Dari hasil pertemuan tersebut, Raja Malaysia menetapkan bahwa sosok yang memegang mayoritas di lembaga legislatif Negeri "Jiran" adalah Muhyiddin.

"Karena itu, raja sudah memutuskan Muhyiddin sebagai PM Malaysia sejalan dengan Artikel 40(2)(a) dan 43(2)(a) Konstitusi Federal," jelas Fadil.

Dia menuturkan Presiden Bersatu itu akan segera dilantik di Istana Negara pada Minggu (1/3/2020) pukul 10.30 waktu setempat.

Fadil menjelaskan, Raja Malaysia berargumen pengukuhan Muhyiddin tidak boleh ditunda karena berhubungan dengan masa depan negara.

"Beliau berharap, ini adalah keputusan terbaik bagi siapa pun, dan berharap juga hasil ini akan mengakhiri krisis politik yang terjadi," paparnya.

Pernyataan Fadil tersebut terjadi beberapa jam setelah Mahathir Mohamad kembali mencalonkan diri berbekal dukungan Pakatan Harapan.

Bahkan, Anwar yang berstatus Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) mengantarkan surat dukungan itu secara langsung kepada Sultan Abdullah.

"Sudah waktunya untuk melakukan hal benar bagi masyarakat dan negara kami yang tercinta ini," tutur Anwar di Twitter, dikutip AFP.

Semua dimulai pada Senin (24/2/2020), ketika Dr M, julukan Mahathir, mengumumkan bahwa dia sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Sultan Abdullah.

Kabar itu terjadi setelah malam sebelumnya (23/2/2020), Bersatu diketahui menggelar pertemuan dengan sejumlah partai oposisi.

Baca: Sejarah Baru Politik Malaysia, Parlemen Berwenang Memilih PM, Mahathir Kembali ke Bersatu

Di antaranya adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang menjadi target utama Mahathir dalam pemilu Mei 2018.

Dalam pernyataannya, politisi berusia 94 tahun itu mengatakan dia harus mundur karena dia tidak ingin bekerja sama dengan UMNO yang dia sebut korup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bukan Mahathir Mohamad, Bukan Anwar Ibrahim, Ini PM Malaysia Selanjutnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini