Paus terakhir muncul di publik adalah saat dia tertangkap kamera sedang batuk dan membersihkan hidungnya, selama Misa Rabu Abu (26/2/2020).
Esoknya, dia membatalkan misa di seluruh kota dengan para imam dari Romawi.
Lalu pada Jumat (28/2/2020), Paus melewatkan audiensi dengan peserta Konferensi Vatikan yang membahas tentang kecerdasan buatan.
Vatikan menekankan, bahwa Paus telah merayakan Misa setiap pagi dan menyambut warga yang datang.
Lalu pekerjaan itu masih terus dia lakukan sampai di tempat tinggalnya.
Tidak ada yang bisa menerangkan terkait sakit yang diderita Paus Fransiskus.
Vatikan hanya mengatakan bahwa dia keadaannya kurang baik.
Baca: Paus Frasiskus Jadi Korban Hoax Terinfeksi Corona, Vatikan Membantah : Tetap Pimpin Misa Pagi
Baca: Paus Fransiskus Telah Terima Undangan Presiden Jokowi Untuk Berkunjung Ke Indonesia
Kabar Paus yang jatuh sakit ini, tepat saat virus corona tengah menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Eropa.
Dimana wabah ini telah menginfeksi 1.128 warga Italia dan menyebabkan 29 kematian.
Minggu lalu, Paus sempat mengatakan pada para jamaah bahwa dia ingin menyapa pasien virus corona.
"Saya ingin, sekali lagi, mengungkapkan kepedulian saya pada pasien virus corona."
"Dan kepada semua paramedis yang merawat mereka," jelasnya.
Sebelumnya, dilansir Kompas.com dari Vatican News, Direktur Kantor Pemberitaan Takhta Suci Vatikan, Matteo Bruni menegaskan bahwa Paus tidak terkena Covid-19.
Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio ini, hanya sedang tidak enak badan.
Menurutnya, tidak ada indikasi Paus berusia 83 tahun itu terinfeksi wabah mematikan asal China.
"Tidak ada bukti yang akan mengarah kepada diagnosa serius apa pun kecuali bahwa beliau mengalami kondisi yang kurang sehat," jelas Bruni.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)