Mahathir 'Melawan'
Mahathir mengaku akan melakukan perlawanan jika Muhyiddin akan dilantik sebagai perdana menteri kedelapan tanpa dukungan mayoritas.
Sebelumnya, setelah seminggu kekacauan politik, Yang di-Pertuan Agong telah mengumumkan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri Malaysia baru.
Terkait pengumuman Muhiyidin sebagai PM baru Malaysia, Mahathir menyatakan bakal melakukan perlawanan.
Mahathir juga meminta koalisinya, Pakatan Harapan, untuk mendesak parlemen menentukan siapa yang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen.
Artinya sikapnya tersebeut mengindikasikan bahwa Mahathir tidak akan turun tanpa perlawanan di tengah perhitungan ulang suara pemilihan PM Malaysia.
Mahathir menyebut hal itu dilakukan agar parlemen dapat meminta mosi tidak percaya pada Muhyiddin, jika memang tidak mendapat dukungan mayoritas dari setidaknya 112 anggota parlemen.
Mahathir mengklaim dia mendapat dukungan 114 dari 222 anggota parlemen.
Ini terjadi setelah Mahathir mengatakan bahwa Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, tidak memberinya audiensi untuk memperlihatkan jumlah perolehan suara dan membuktikan dukungan mayoritas anggota parlemen.
"Yang kalah akan membentuk pemerintahan, sementara pemenang akan menjadi oposisi," kata Mahathir kepada wartawan saat konferensi pers di Yayasan Al Bukhary di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari mothership.sg.
"Ini adalah situasi yang sangat aneh."
Sebut Pengkhianat
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad secara terang-terangan menyebut Muhyiddin Yassin sebagai seorang pengkhianat.
Mahathir Mohamad mengatakan dia merasa paling dikhianati oleh Presiden Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin ketika ditanya tentang kekacauan politik di Malaysia saat ini.