"Aku hampir merasa seperti ingin mengetuk dinding dan berbicara dengan pasien di ruangan sebelah, hanya untuk ngobrol dengan manusia," ujar Julie.
Perjuangannya tak hanya sampai di situ.
Julie juga sempat mengalami masa kritis.
"Satu hal sulit yang aku hadapi adalah bernapas," ungkapnya.
"Paru-paruku menjadi sesak, benar-benar berusaha untuk bernapas," sambung Julie.
Ketika masa kritis, hari-harinya seketika berubah.
Dia bahkan tidak sadar bagaimana dirinya berusaha bernapas.
"Itu sangat melelahkan, mencoba bangun dari ranjang ke kamar mandi sekitar lima meter," ucapnya.
"Hanya berjalan ke kamar mandi saja butuh perjuangan," imbuh Julie.
Baca: Masker dan Hand Sanitizer Langka setelah 2 WNI Positif Corona, Penimbun Bisa Diancam 5 Tahun Penjara
Baca: RSUD Haulussy Ambon Sediakan Ruang Isolasi untuk Pasien Virus Corona, Ini Fasilitasnya
Kala itu, yang Julie rasakan hanyalah tidak mampu berjalan lama-lama.
Sebab, untuk bernapas pun dia tersengal-sengal.
Jika Julie lelah, ia segera duduk.
"Itu adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi padaku sebelumnya," kata Julie.
Setelah sembilan hari dirawat, Julie dinyatakan sembuh.