Dengan mengeluarkan rekomendasi tersebut, Riccioni mengatakan, dia ingin memastikan dokter dan staf medis mengetahui pilihan yang sulit ini.
"Banyak kolega takut akan peningkatan wabah ini," tambahnya.
Giulio Gallera, penasihat kesejahteraan untuk Lombardy mengatakan, tekanan tinggi pada dokter membuat mereka semakin stres.
Gallera menyebut, dia sempat melihat beberapa petugas media menangisi situasi mengerikan di rumah sakit mereka.
"Mereka takut mereka tidak dapat memberikan perawatan yang dibutuhkan semua orang, karena permintaan melebihi sumber daya," kata Gallera.
Dalam sebuah wawancara di harian Italia Senin (9/3/2020) lalu, Christian Salaroli, seorang ahli anestesi dari sebuah rumah sakit di Bergamo, membandingkan situasi di rumah sakit dengan masa perang.
Pasien tua dibiarkan di pinggir jalan.
"Pilihan telah dibuat, di mana hanya pasien Covid-19 yang masuk. Jika seseorang berusia 80-95 tahun dan memiliki gangguan pernapasan akut, dia mungkin tidak bisa diselamatkan," terang Salaroli.
Mario Riccio, seorang ahli anestesi yang bekerja di sebuah rumah sakit di Cremona, turut memberi komentar.
Ia menyebut, prinsip "pertama datang, pertama dilayani" sudah tidak berlaku lagi setelah virus Corona mewabah di Italia.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)