Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan penerbangan terbesar Jepang, All Nippon Airways (ANA) mengistirahatkan 5.000 pramugari dan awak pesawatnya karena terkait penyebaran coronavirus baru secara signifikan, yang berarti mengurangi jumlah penerbangan.
Perusahaan telah menjelaskan bahwa ini adalah langkah untuk melindungi pekerjaan, dan berencana untuk membayar subsidi penyesuaian pekerjaan untuk beberapa gaji yang dikurangi, seperti dengan menggunakan subsidi penyesuaian pekerjaan.
"Penyebaran virus corona baru terus sangat membatasi lalu lintas perbatasan di berbagai negara, ANA kini telah memutuskan untuk menangguhkan atau mengurangi penerbangan di sekitar 60 persen dari penerbangan internasional dan lebih dari 10 persen dari penerbangan domestik," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (20/3/2020).
Akibatnya, ANA telah memutuskan untuk sementara waktu menangguhkan bisnis untuk sekitar 5.000 karyawan penuh waktu dari total sekitar 8.000 pramugari yang dipekerjakannya.
"Jika kita dapat mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja, kita akan mulai bulan April 2020 dan mengambil cuti beberapa hari per bulan pada hari yang ditentukan oleh perusahaan," jelasnya.
Perusahaan juga berencana untuk mengurangi kompensasi eksekutif dan memotong upah untuk para manajer.
Baca: Antisipasi Terpapar Corona, Italia Tak Adakan Pemakaman dan Irlandia Pasang Masker pada Mayat
Baca: 420 Liter Hand Sanitizer UI Ludes dalam Sehari, Produksi Dihentikan karena Bahan Baku Habis
Menurut "Asosiasi Maskapai Penerbangan Reguler" yang dibuat oleh maskapai domestik, penjualan diperkirakan akan turun 300 miliar yen dalam tiga bulan dari Februari hingga April karena penyebaran infeksi, yang memiliki dampak besar pada manajemen maskapai penerbangan Jepang keseluruhan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com