Sunak tidak memberikan perkiraan untuk biaya pemerintah membayar upah pekerja, karena harga akan tergantung pada sejauh mana perusahaan mengambil tawaran itu.
Ada sekitar 33 juta pekerja di angkatan kerja Inggris, dengan hanya lebih dari 10 di antara mereka adalah wiraswasta.
Sementara pengangguran saat ini merupakan yang terendah sejak pertengahan 1970-an, diperkirakan akan meningkat secara dramatis.
Konsultan ekonomi kapital mengatakan bahwa langkah-langkah terbaru dapat menelan biaya sekitar 78 miliar euro atau setara Rp 1.351 triliun dan menghemat ratusan ribu pekerjaan.
Tanpa subsidi upah, pengangguran bisa naik dua kali lipat menjadi 8 persen dengan lebih dari 1,5 juta orang kehilangan pekerjaan.
Sebaliknya, tingkat pengangguran sekarang diperkirakan akan naik menjadi 6 persen dengan sekitar 700 ribu orang kehilangan pekerjaan mereka.
Kanselir juga mengumumkan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan jaringan unutk orang-orang yang kehilangan pekerjaan dengan meningkatkan nilai kredit universal dan kredit pajak sebesar seribu euro per tahun atau setara dengan Rp 17 juta.
Upaya itu mampu membantu lebih dari empat juta rumah tangga rentan di seluruh Inggris dalam sebuah paket senilai tujuh miliar euro atau setara dengan Rp 121 triliun.
Dia juga mengalokasikan 1 miliar euro atau setara dengan Rp 17 triliun sebagai dukungan ekstra untuk penyewa.
Dan meningkatkan manfaat perumahan dan kredit universal sehingga tunjangan perumahan lokal akan mencakup setidaknya 30 persen dari sewa pasar di daerah setempat.
Pemerintah Inggris juga telah dipaksa untuk merevisi pendekatannya dalam menanggulangi wabah Covid-19 setiap hari karena meningkatnya keparahan pandemi kesehatan dan kerusakan pada perekonomian.
Seorang ekonom di Deutsche Bank memperkirakan ekonomi Inggris akan mengalami resesi terburuk selama seabad.
Yakni melampaui krisis keuangan pada 2008, dengan jutaan pekerja kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran berlipat ganda.
Sunak awalnya telah mengalokasikan 12 miliar euro atau setara dengan Rp 207 triliun dalam anggaran minggu lalu untuk melunakkan dampak pandemi kesehatan Covid-19.
Meski begitu, kanselir dengan cepat dipaksa untuk kembali dengan langkah-langkah baru. Dia juga berjanji untuk melakukan "apa pun" untuk melihat Inggris melampaui krisis.