TRIBUNNEWS.COM, BEIJING -- Kabar baik datang dari negeri Tiongkok.
Setelah bertarung selama dua bulan melawan virus corona, pemerintah China akan mencabut status lockdown di Kota Wuhan mulai 8 April 2020 mendatang.
Pembatasan perjalanan di provinsi Hubei berangsur-angsur dicabut mulai Selasa Tengah malam.
Virus corona berhasil dikendalikan, setelah hampir satu minggu provinsi Hubei tidak melaporkan satu kasus positif.
Hanya ada kasus positif yang dilaporkan Selasa kemarin, yakni seorang dokter di Rumah Sakit Hubei.
Baca: Korban Corona Meningkat, Petugas Pemakaman di TPU Tegal Alur Inisiatif Gali Liang Kubur Lebih Banyak
Padahal diketahui selama dua bulan, provinsi Hubei di mana kota Wuhan berada menghadapi ribuan kasus positif dan kematian setiap hari akibat virus corona.
Saat kota Wuhan segera bangkit, banyak negara di belahan benua lain harus menerapkan lockdown. India dan Inggris menjadi negara teranyar yang memperlakukan lockdown ketat.
Sejak 23 Januari lalu, 11juta penduduk kota Wuhan dipaksa membatasi pergerakan dan hanya tinggal di rumah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang
Presiden China Xi Jinping pada 10 Maret lalu, mengunjungi Wuhan pertama kali sejak dilockdown.
Xi menyatakan optimistisnya bahwa China dapat memenangi pertarungan melawan Covid-19.
Rumah sakit darurat yang sempat dibuka di kota Wuhan telah ditutup dan ribuan tenaga medis baik dokter dan perawat telah pulang ke daerah masing-masing.
Diketahui sampai hari tercatat ada 81.637 kasus positif virus corona di seluruh wilayah China, di mana 6.820 kasus kematian terjadi di provinsi Hubei, dan angka kesembuhan 109.145 orang.