News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Perjuangan Perawat di Prancis Lawan Covid-19: 'Ketika Bangun Pagi, Aku Menangis'

Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf medis mendorong seorang pasien ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman di tengah pecahnya COVID-19.

"Tapi mereka juga tabah, bermartabat dan terus terang mereka menginspirasi rasa hormat," tambahnya.

"Para perawat telah membuatku takjub," imbuh dia. 

Baca: DATA TERKINI Jumlah Pasien Positif Corona 1.528 Orang Per 31 Maret 2020, 136 Meninggal, 81 Sembuh

Para perawat tidak hanya ketakutan karena banyaknya pasien yang meninggal dan menderita saat paru-parunya melemah karena Covid-19.

Mereka juga takut jatuh sakt dan menulari keluarga mereka di rumah.

"Mereka berbicara tentang gelombang, tsunami, yang menurut definisi berarti kita akan tenggelam," kata Benjamin Davido, direktur krisis medis di rumah sakit Raymond-Poincare di barat Paris.

“Kekhawatirannya adalah bahwa kita akan mengatakan kepada orang-orang yang sakit dengan tandu, 'Maaf, kita tidak memiliki tempat tidur lagi,'" katanya.

Kekhawatiran besar lainnya, kata Davido, adalah harus merawat rekan mereka sendiri.

Kegelisahan yang dialami para perawat berbarengan dengan kurangnya masker dan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit di Prancis. 

10 hari lalu, amarah publik Prancis memundak setelah seorang dokter Prancis meninggal dunia saat menangani Corona. 

Psikolog rumah sakit yang sebelumnya ada untuk merawat pasien sekarang mengalihkan perhatiannya kepada rekan-rekan mereka, sesama petugas medis. 

Di Clermont-Ferrand di pusat Prancis, psikiater Dr Julie Geneste mengatakan di luar ketakutan tidak mampu menangai pasien, keluhan yang diterima di unit konsultasinya adalah soal kecemasan keluarga dan teman-teman para perawat bahwa para perawat itu akan menulari mereka. 

"Ini adalah sesuatu yang baru, bahwa generasi kita tidak pernah tahu pada tingkat ini," tambahnya.

"Kami tidak siap untuk ini," kata Etienne, seorang dokter muda di wilayah Paris, yang telah terguncang dengan melihat salah satu pasiennya berpaling dari perawatan intensif.

"Kita semua dalam kesakitan ... Beberapa rekan saya dalam keadaan shock, orang-orang pergi karena takut sakit untuk keluarga mereka."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini