TRIBUNNEWS.COM - Sudah tiga minggu, Spanyol menjalani karantina nasional atau lockdown per Selasa (31/3/2020) ini .
Diberitakan sebelumnya, Spanyol melakukan lockdown nasional lantaran jumlah pasien terinfeksi mencapai 6.000 kasus.
Sementara hari ini Selasa (31/3/2020), Spanyol sudah mencatat 87.956 kasus secara total.
Sementara itu, angka kematian mencapai 7.716 dan jumlah pasien sembuh 16.780.
Besarnya angka kematian, membuat pemerintah Madrid berinisiatif melakukan penghormatan pada korban jiwa akibat pandemi ini.
Kini setiap hari, gedung pemerintahan harus memasang bendera setengah tiang.
Para petugas pemerintahan harus berdiam diri selama satu menit sebagai tanda penghormatan ini.
Melansir BBC, pada Senin (31/3/2020) kemarin, ada 6.400 kasus baru dikonfirmasi.
Baca: UPDATE Corona Hari Ini, 31 Maret 2020: Kasus di Italia Tembus 100 Ribu, Spanyol Lampaui China
Baca: Update Covid-19 di Berbagai Negara: Masa Berkabung di Spanyol & Lockdown di India
Meski tampak sebagai angka yang besar, tapi itu adalah jumlah peningkatan terendah dalam seminggu.
Ini terjadi setelah pemerintah memperketat lockdown dan menyuruh pekerja tidak penting untuk bekerja dari rumah selama dua minggu.
Menteri Luar Negeri Arancha González mengatakan, angka kasus corona Spanyol menunjukka, kurva kasus infeksi tampaknya perlahan rata.
Pemerintah berharap puncak wabah virus akan semakin dekat.
Sebab setelah itu kasus baru dan kematian diperkirakan akan menurun.
Catalonia, di daerah Basque dan ibu kota Madrid tetap menjadi daerah yang paling terdampak.