TRIBUNNEWS.COM - Kakak tiri Meghan Markle, Samantha Markle menilai pasangan Sussex egois karena meninggalkan keluarga Inggris di tengah pandemi Covid-19.
Samantha geram karena adiknya itu pindah ke California pasca mundur dari anggota senior kerajaan.
Padahal saat ini sedang ada pandemi Covid-19.
"Mereka bisa melempar batu kemanapun mereka may, tapi mereka adalah yang terburuk sekarang ini," kata Samantha melansir Daily Mail.
"Ini adalah pandemi yang menakutkan, ide untuk meninggalkan keluarganya tanpa banyak telfon sangat mengejutkan."
"Dan sekarang meninggalkan masyarakat Inggris dan keluarga kerajaan pada waktu ini sangatlah kejam," ungkapnya.
Baca: Meghan Markle dan Harry Tanggapi Cuitan Donald Trump, Berniat Tak Minta AS Danai Keamanan Mereka
Baca: Meghan Markle dan Pangeran Harry Telah Temukan Siapa yang akan Membayar Biaya Keamanan Mereka di L.A
Geramnya Samantha ini setelah mendengar Harry dan Meghan akan membayar biaya pengamanan sebesar 4 juta poundsterling sekira Rp 81 Miliar per-tahun.
Sebelumnya, juru bicara pasangan Sussex mengatakan bahwa Meghan dan Harry akan membayar tim keamanan dari kantong sendiri.
Menurut kabar yang beredar, personel keamanan itu terdiri dari mantan prajurit SAS.
Mereka dibayar sekitar 400 poundsterling atau sekira Rp 8 juta sehari.
Bahkan Presiden AS Donald Trump juga menegaskan tidak akan membayar biaya keamanan mereka.
Melihat hal itu itu, Samantha sangat mendukungnya.
"Rakyat AS seharusnya tidak membayar untuk keamanan mereka."
"Harry dan Meghan tampaknya tidak peduli dengan keluarga atau orang di sekitar mereka," jelasnya.
"Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump, dia luar biasa dalam keadaan seperti ini."
Mantan Penulis Kerajaan Sebut Harry Telah Berubah
Penulis biografi Pangeran Harry, Angela Levin menilai Meghan Markle dan Harry bertindak seperti remaja penantang yang manja.
Levin mengritik cara Pangeran Harry dan Meghan Markle secara resmi melepaskan tugas mereka atas nama Ratu Elizabeth II.
Menurutnya dia nyaris tidak mengenali pribadi Harry lagi.
"Pilihan prioritas mereka lebih menyerupai remaja pemberontak yang manja."
"Daripada orang dewasa di pertengahan usia akhir 30an," kata Levin melansir Tatler dari Daily Mail.
Baca: Meghan Markle dan Pangeran Harry Telah Temukan Siapa yang akan Membayar Biaya Keamanan Mereka di L.A
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Kabur ke California Hindari Covid-19, Sudah Lama Direncanakan
Bahkan penulis biografi kerajaan ini merasa Harry sedang tertekan.
"Aku melihat seorang Harry yang masam, tidak berperasaan, dan jelas-jelas merasa tertekan."
"Meskipun saya tidak terlalu mengenalnya, saya masih percaya bahwa secara internal dia mencabik-cabik dirinya karena meninggalkan keluarganya, negaranya dan koneksi militernya," ungkap Levine.
Tapi meski mungkin keadaannya seperti itu, pasangan Sussex memperlihatkannya dengan ramah dan bermartabat.
Levine kembali mengingat saat-saat dia mengikuti Pangeran Harry dan menumpahkan kisah Duke of Sussex dalam tulisan.
Ini dia lakukan pada 2017 silam.
Lantas setelah bertunangan, Harry menurutnya adalah sosok yang karismatik, intuitif, dan cerdas tetapi gelisah dan bermasalah.
Saat itu Harry mengatakan dia meyakinkan Meghan tentang peran calon suaminya itu.
Kendati demikian, kini Levine banyak melihat perubahan sikap dari Duke dan Duchess of Sussex.
"Sangat menyedihkan tetapi benar bahwa setiap minggu berlalu, perilaku Harry dan Meghan menjadi semakin egois," ungkapnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)