TRIBUNNEWS.COM - Para perawat dan dokter menjadi garda terdepan dalam menghadapi virus corona yang kini menjadi pandemi global.
Cerita mengharukan datang dari seorang perawat pasien virus corona di New York.
Perawat tersebut sampai rela tidur di loteng rumah karena takut keluarganya terpapar.
Beberapa waktu lalu, World Health Organization (WHO) telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi global.
Mengutip dari worldometers.info, hingga Minggu (5/4/2020) siang, terdapat 1.203.140 kasus di 206 negara dan dua kapal pesiar.
Jumlah pasien meninggal mencapai 64.744 kasus sementara sebanyak 246.760 orang berhasil sembuh.
Meski muncul pertama kali di China, kini Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terbanyak.
Hingga pukul 13.40 WIB, ada 311.637 kasus di negara yang dipimpin oleh Donald Trump tersebut.
Sebanyak 8.454 orang dilaporkan meninggal dunia sementara 14.828 orang berhasil sembuh.
Masih ada 288.355 kasus aktif di negara Paman Sam itu.
Baca: Kenali Ciri-ciri dan Gejala Virus Corona, Alami Sesak Napas hingga Kehilangan Indera Perasa
Baca: Ciri-ciri dan Gejala Corona: Demam hingga Sebabkan Pneumonia dan Sulit Bernapas
Baca: Gejala Virus Corona Terbaru, Kenali Apa Itu Anosmia, Berikut Ciri-ciri Terinfeksi Covid-19
Para petugas medis, terutama dokter dan perawat, menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah virus corona.
Hal ini juga dialami oleh Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai West di Manhattan.
Pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 100 ribu orang di negara bagian New York.
Kini, Diana Torres sudah merasa mulai tidak aman untuk bekerja.
Menjadi perawat terdaftar di RS Mount Sinai West di Manhattan, Torres merupakan salah satu petugas di garda terdepan melawan covid-19.
Petugas rumah sakit di New York dilaporkan mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) selama beberapa minggu ini.
Mereka kekurangan masker maupun hazmat, yang menjadi barang paling penting untuk menjaga para petugas agar terhindar dari paparan virus.
Torres menyebut, ia dan rekan-rekannya kekurangan APD sejak minggu lalu.
Bahkan dalam satu shift, ia dan perawat lain hanya diberi satu hazmat, satu masker N95, dan satu pelindung wajah.
Lebih lanjut, Torres mengatakan, kini teman-teman seprofesinya sudah mulai bertumbangan.
Rekan Torres bernama Kious Kelly bahkan meninggal karena terpapar virus corona.
Kelly merupakan seorang manajer perawat di sebuah rumah sakit.
Semenjak menjadi petugas di garda terdepan, Torres mulai pindah ke loteng rumahnya.
Hal in dilakukan Torres untuk menghindari adanya paparan virus kepada keluarganya.
Torres juga mengisolasi diri dari suami dan ketiga anaknya.
Saat ini perempuan tersebut memiliki dua anak perempuan berusia 14 tahun dan 7 tahun, serta seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.
"Saya beruntung memiliki loteng yang memiliki kamar mandi, ini rumah multi-keluarga," kata Torres, dikutip dari Business Insider.
Torres mengatakan, sang suami tinggal di lantai 1, sementara tiga anaknya tinggal di lantai 1 bersama sang ibu mertua.
"Jadi suamiku tinggal di lantai satu ketika anak-anakku, ibu mertuaku tinggal di lantai dua sendirian dan kemudian aku berada di loteng sendirian," katanya.
Bagi Torres saat ini, ia tak mempedulikan di mana dan bagaimana tempatnya tidur.
Ia juga tak butuh uang atau kemewahan.
Torres hanya ingin bersama dengan keluarganya di manapun itu, namun sayangnya risiko pekerjaan membuatnya tak bisa melakukan hal itu.
Baca: Wanita Lempar Uang dari Mobil Saat Beli Duku di Jalan, Alasannya Takut Corona, Akhirnya Minta Maaf
Baca: Situs untuk Klaim Token Listrik Gratis saat Wabah Corona Lelet Diakses, Ini Penjelasan PLN
Baca: Mahfud MD Sebut Tak Ada Pembebasan Napi Korupsi karena Corona: Tempat Luas, Bisa Physical Distancing
"Saya tidak peduli di mana saya tidur atau bagaimana saya tidur, seberapa banyak ruang yang saya miliki."
"Saya tidak pernah membutuhkan uang atau kemewahan dan sekarang kurang dari sebelumnya. Kami datang dari awal yang sederhana, tetapi saya hanya perlu bersama keluarga di mana pun itu berada dan saya tidak bisa," katanya.
Saat ini, hari-hari di tempat kerja sangat berbeda bagi Torres daripada sebelumnya.
Diana Torres bercerita, ia telah menetap di Gunung Sinai Barat selama lima tahun terakhir.
Ia menjadi perawat di unit rehabilitasi tetapi juga sempat berada di unit ortopedi dan onkologi.
Sejak virus corona melanda New York, Torres mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan banyak pasien positif corona.
Hal ini membuatnya tak bisa bebas keluar masuk unit tertentu di rumah sakit karena hal itu mungkin bisa mencemari area lain di gedung tersebut.
(Tribunnews.com/Miftah)