TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (8/4/2020) ini Kota Wuhan, Provinsi Hubei resmi bebas dari penguncian atau lockdown.
Kini kehidupan mulai berjalan kembali, meski belum seramai dahulu.
Sejumlah perusahaan di Wuhan kembali memanggil para karyawannya untuk bekerja dan membangkitkan kota lagi.
Hampir 94 persen bisnis Wuhan atau 11.000 diantaranya mulai beroperasi kembali.
Wakil Wali Kota Wuhan, Hu Yabo, mengatakan ada 97 persen perusahaan industri besar yang sudah mulai aktif, sedangkan perusahaan jasa ada 93 persen, mengutip New York Times.
Baca: Lockdown di Wuhan Dicabut, Tapi Kehidupan Masih Lesu dan Masyarakat Rasakan Trauma
Baca: FAKTA Status Lockdown Wuhan Berakhir, Profesor Harvard Ingatkan Gelombang Ke-2 Infeksi Virus Corona
Tidak jelas berapa banyak bisnis yang ada di ibu kota Hubei ini, namun Wuhan dikenal sebagai kota industri di China.
Pejabat kota, Dang Zhen, mengatakan di perusahaan industri Wuhan hanya 60 persen karyawan yang bekerja dan hanya memakai listrik seperlima dari jumlah tahun ini.
Perusahaan otomotif, Honda kembali berproduksi dengan kapasitas penuh.
Kemudian raksasa teknologi China, Huawei, merilis pernyataan pada media sosialnya bahwa karyawan di pusat penelitian di Wuhan akan kembali bekerja.
Kendati demikian, kekhawatiran terkait perekonomian lokal masih terasa.
Sebagian besar sektor pabrik China terpuruk karena gempuran pandemi corona, sehingga mereka mengurangi ekspor ke luar negeri.
Selama puncak pandemi China pada Februari 2020 lalu, tidak ada proyek pembangunan yang dibuat di Wuhan, baik properti baru atau yang sudah dibangun.
Ini merupakan data hasil catatan statistik pemerintah lokal.
Sementara itu, Helen Ding (47), yang bekerja di perusahaan arsitektur merasa risau.