"Kami akan mempertimbangkan langkah itu."
Sebelumnya pada Selasa (7/4/2020), Trump juga menulis, "WHO benar-benar sangat salah."
"Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat China sentris. Kami akan memberikan pandangan yang baik."
"Untungnya saya menolak nasihat mereka untuk membuka perbatasan untuk China. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang keliru seperti itu? "
WHO tegas menolak tudingan Trump.
"Jelas bahwa WHO telah melakukan pekerjaan luar biasa menangani Covis-19," tegas juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Banyak pihak melihat, serangan Presiden AS itu sebagai upaya untuk menangkis kritik tentang penanganan pandemi. Apalagi kini AS tercatat sebagai negara yang memilimi jumlah tertinggi kasus positif Covis-19 di dunia.
WHO memuji China terkait transparansi soal virus corona, meskipun faktanya ada alasan untuk percaya penghitungan resmi Negeri Tirai Bambu itu tidak mencerminkan jumlah sebenarnya angka kematian.
Beijing adalah kontributor keuangan utama lainnya bagi Badan Kesehatan PBB, yang mendorong para kritikus untuk mengkritik WHO tidak memiliki kemandirian yang diperlukan untuk memenuhi perannya secara benar.
Pada 31 Januari lalu, WHO menyarankan negara-negara untuk membuka perbatasan meskipun ada wabah corona.
Pada hari yang sama, Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari Tiongkok.
Kaum konservatif AS semakin mengkritik WHO selama pandemi global, kata mereka WHO mengandalkan data yang salah dari China tentang wabah virus corona. (Reuters/Channel News Asia/Skynews)