Fakta ini menurut pengukuran pada indeks nasional India selama 16 dari 17 hari sejak lockdown diumumkan.
Sebaliknya periode 17 hari yang diterapkan pada tahun lalu gagal membersihkan udara bahkan hanya untuk satu hari saja.
Dalam 17 hari pertama pada Maret tahun ini, hanya tiga hari kualitas udara di sini bisa dicap baik.
Oleh karena itu, femomena ini bagaikan angin segar di tengah situasi negara dan perkotaan India yang terkenal tercemar dan ramai.
Masih mengutip CNN, India adalah rumah bagi 21 dari 30 perkotaan yang paling tercemar di dunia.
Ini menurut data yang dikumpulkan dalam IQAir AirVisual 2019 World Air Report Report.
India menempati posisi ke enam dari sepuluh teratas.
Sudah lebih dari dua minggu ini India dikunci secara nasional.
Sebelumnya, Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan pelarangan keluar dari rumah secara total.
Hanya layanan penting yang terus beroperasi, di antaranya fasilitas air, listrik, layanan kesehatan dan kebakaran, toko bahan makanan dan layanan kota.
Semua toko, perusahaan komersial, pabrik, bengkel, kantor, pasar, dan tempat ibadah lainnya telah ditutup.
Transportasi umum seperti bus dan metro antar negara bagian ditangguhkan.
Menurut Worlometers pada Jumat (10/4/2020) India memiliki 6.771 kasus positif Covid-19.
Sementara itu jumlah korban jiwa di sana mencapai 228.
Sedangkan, angka kesembuhan cukup tinggi yakni 635 orang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)