News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

PM Inggris Boris Johnson Pulang dari Rumah Sakit, Tunangannya Sampaikan Terima Kasih Pada NHS

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Menangis karena Kekasihnya Dirawat di Rumah Sakit

Sementara itu, para menteri kabinet Johnson sedang dirundung tekanan karena jumlah kematian di Inggris meningkat tajam.

Selama dua hari berturut-turut, kematian meningkat hingga lebih dari 900 orang.

Sama halnya yang terjadi di Italia pada Jumat lalu.

Baca: Di AS Kematian Akibat Covid-19 Diprediksi Akan Mencapai Puncak, Sempat Capai 2000 Nyawa Dalam Sehari

Baca: Pasien PDP Covid-19 Ngamuk di Ruang Isolasi, Jemaah Tabligh Gowa Nekat Pecahkan Kaca & Ancam Perawat

Hanya dalam 24 jam, ada 980 orang yang meninggal, angka ini tercatat menjadi rekor tertinggi di sana.

Pada Minggu lalu, korban jiwa di Inggris sudah mencapai 9.594.

Pemerintah memperkirakan tidak lama angka ini akan genap menjadi 10.000.

"Inggris kemungkinan besar akan menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak atau bukan negara yang paling parah terkena dampaknya di Eropa," Jeremy Farrar, direktur yayasan kesehatan Wellcome Trust.

Melihat kondisi pandemi yang semakin subur di Inggris, Ratu Elizabeth II merilis pesannya kepada masyarakat.

"Virus corona tidak akan mengalahkan kita," pesan Ratu.

Queen Elizabeth II (Photo: CEO World)

Baca: BIN Membuka Lowongan Tim Penanganan Tes COVID-19, Cek Cara dan Syarat, Pendaftaran hingga 14 April

Baca: Covid-19: Sebanyak 359 Orang Sembuh, Jawa Timur Paling Banyak

Banyaknya korban jiwa dan jumlah infeksi menimbulkan anggapan bahwa pemerintah Inggris terlambat melakukan lockdown.

Diketahui sebelumnya, Inggris melakukan penguncian nasional sejak 23 Maret lalu.

Hingga kini belum ada keputusan akan dicabut atau tidak.

Menteri Kesehatan, Matt Hancock mengatakan bahwa jumlah kematian harian Inggris telah melebihi Italia karena memiliki populasi yang lebih besar.

Populasi Inggris adalah sekitar 66 juta sedangkan Italia adalah 60 juta.

Namun saat ditanya terkait mengapa Jerman, dengan populasi sekitar 83 juta, memiliki jumlah yang jauh lebih rendah daripada banyak negara, dia berkelit.

"Situasi Jerman adalah situasi yang sering saya lihat."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini