News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vladimir Putin Tunda Parade Kemenangan Rusia atas Jerman pada Perang Dunia ke II karena Covid-19

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menunda parade Hari Kemenangan pada 9 Mei mendatang karena pandemi Covid-19 pada Kamis (16/4/2020) lalu.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Putin mengatakan virus itu membahayakan pertemuan publik seperti parade besar.

Penundaan ini menyusul keputusan sebelumnya yakni menunda pemungutan suara yang semula dijadwalkan pada 22 April, sebagaimana dikutip dari ABC News

Baca: Putin Janjikan Dukungan Kuat Bagi Bisnis Rusia yang Merugi Akibat Corona

Baca: Putin Bersama Trump dan Raja Salman Bahas Pemangkasan Produksi Minyak di OPEC+Talks

Ini berkaitan dengan perubahan konstitusional yang akan memungkinkan Putin untuk tetap menjabat hingga 2036.

Parade kemenangan merupakan acara untuk mengingat kemenangan Soviet atas Jerman Nazi pada 1945.

Menurut laporan BBC, tahun ini merupakan peringatan ke 75 dan akan digelar di Lapangan Merah Moskow. 

Padahal parade militer tahunan ini tidak pernah ditunda sebelumnya.

Putin mengatakan bahwa Rusia menghadapi dua pilihan yang sulit.

Dia menyebut acara ini merupakan perayaan yang suci sama halnya dengan kehidupan semua warga Rusia.

"Tanggal 9 Mei adalah suci bagi kami, tetapi setiap kehidupan juga tak ternilai," kata Putin.

Bukan hanya parade saja, semua rangkaian perayaan Hari Kemenangan di seluruh Rusia juga akan ditunda.

Perayaan itu termasuk pertemuan para veteran dan demonstrasi besar-besaran yang dijuluki "Resimen Abadi" di mana kerabat prajurit yang bertempur dalam perang membawa foto mereka.

Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) 

Putin pun juga selalu turut ambil bagian dalam pawai itu dengan membawa foto ayahnya.

Melihat fakta pandemi corona ini, para veteran Perang Dunia II memohon kepada Putin agar memindahkan saja jadwal acara tersebut.

Pada Rabu lalu, kepala asosiasi veteran perang, Vladimir Shamanov mengatakan parade bisa diganti tanggalnya yakni pada 24 Juni.

Itu adalah hari ketika Marsekal Soviet Georgy Zhukov memimpin parade 1945.

Bahkan juga bisa dilangsungkan pada 3 September, yaitu hari berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Sejak era Soviet, Hari Kemenangan telah menjadi hari libur nasional yang paling dihormati.

Hari tersebut mencerminkan penderitaan besar yang dialami negara selama Perang Dunia II.

Otoritas Rusia telah mencatat 27 juta korban dari Rusia saat perang namun beberapa sejarawan berpikir jumlahnya lebih tinggi.

"Pada Hari Kemenangan, kami menghormati para pahlawan yang membela negara dan seluruh dunia dan mengorbankan hidup mereka untuk melindungi orang lain," kata Putin.

"Setiap keluarga akan mengingat dan menghormati para pahlawannya," lanjutnya.

Simak sinopsis film Windtalkers, kisah di balik Perang Dunia II. Tayang di Bioskop Trans TV, malam ini Jumat (15/2/2019) pukul 22.30 WIB. (whatsontv.co.uk)

Kamis lalu, Rusia mencatat rekor infeksi baru yakni 3.448 sehingga hari itu jumlahnya menjadi 27.938 kasus.

Secara resmi ada 232 kematian, tetapi jumlah sebenarnya diyakini lebih tinggi.

Aturan penguncian untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 berlaku di seluruh Rusia.

Orang-orang dianjurkan untuk meninggalkan rumah hanya jika benar-benar diperlukan, menjaga jarak sosial, dan memakai masker wajah.

Putin mengatakan parade masih akan diadakan akhir tahun ini, meskipun dia tidak menyebutkan tanggal pasti.

Sejumlah poster dan spanduk tentang perayaan Hari Kemenangan Soviet semasa Perang Dingin ini telah dipasang dan diperbaiki.

Merujuk pembatalan parade ini, Putin mengatakan kepada Dewan Keamanannya bahwa risiko pandemi karena puncak kasus infeksi belum nampak.

"Ini tidak memberi saya hak untuk memulai persiapan parade dan acara massa lainnya sekarang," kata Putin.

Baca: Veteran Perang Dunia II Asal Brasil Sembuh dari Covid-19: Lebih Besar daripada Menang Perang

Baca: Sembuh dari Virus Corona, Veteran Perang Dunia II di Brasil Disambut Ala Militer

Presiden Putin sebelumnya telah memerintahkan penutupan sebagian ekonomi hingga 30 April.

Kemudian baru-baru ini dia memperingatkan para pejabat untuk bersiap menghadapi skenario paling luar biasa dari wabah ini, karena jumlah infeksi di Rusia telah tumbuh secara eksponensial.

Menurut pantauan Tribunnews pada Jumat (17/4/2020) Rusia memiliki jumlah infeksi Covid-19 sebanyak 27.938.

Sementara itu angka kematiannya sangat rendah dibandingkan kasus infeksi, yakni 232.

Jumlah pasien sembuh adalah 2.304.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini