Kondisi mereka terus membaik selama seminggu.
Pada akhir fase uji, hanya satu dari enam hewan yang dirawat menunjukkan kesulitan bernafas ringan.
Sementara semua hewan dalam kelompok yang tidak diobati mengalami kesulitan bernapas.
Kelompok yang diobati juga menunjukkan tingkat virus yang secara signifikan lebih rendah di paru-paru mereka.
Dibanding dengan kelompok yang tidak diobati dan juga memiliki lebih sedikit kerusakan paru-paru.
Baca: Iran Uji Obat Corona, Cukup Efektif tapi Terkendala Teknologi
Baca: Hasil Uji Obat Corona Buatan Iran Diklaim Berhasil Turunkan Gejala Pasien dalam 48 Jam
Uji Coba Lebih Lanjut Tengah Berlangsung
Remdesivir merupakan satu di antara obat pertama yang dianggap mampu mengobati virus corona baru.
Uji klinis sudah dilakukan dengan pasien manusia.
Pada Kamis (16/4/2020), dilaporkan bahwa obat itu juga dianggap efektif pada pasien coronavirus di Chicago yang berpartisipasi dalam uji coba.
*WHO belum merekomendasikan obat apa pun untuk corona, hingga saat ini penelitian masih terus dilakukan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)