News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jepang Terancam Gelombang Infeksi Virus Corona, Ambulans Ditolak 80 Rumah Sakit

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana di Jepang - Orang-orang yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di jalan distrik perbelanjaan Ameya-Yokocho, yang terletak di sebelah Stasiun Ueno, di Tokyo pada 11 April 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada 10 April bahwa pemerintah metropolitan akan meminta banyak bisnis, termasuk klub malam, ruang karaoke, dan ruang pinball pachinko untuk menangguhkan operasi mulai 11 April karena keadaan darurat terkait epidemi coronavirus.

TRIBUNNEWS.COM - Jepang tengah berjuang dengan lonjakan infeksi virus corona.

Rumah sakit di Jepang semakin kesulitan menangani pasien yang datang.

Sistem medis daruratnya mungkin saja bisa runtuh karena gelombang infeksi virus corona.

Mengutip Medical Xpress, di Tokyo, dalam satu kasus belum lama ini, sebuah ambulans membawa pria dengan demam dan kesulitan bernapas.

Pasien itu ditolak oleh 80 rumah sakit dan terpaksa harus mencari rumah sakit selama berjam-jam.

Pria dengan demam lainnya mencapai rumah sakit, setelah paramedis ditolak 40 klinik.

Baca: Sopir Ambulans Akui Takut Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Najwa Shihab Tak Bisa Tahan Tangis

Baca: Kisah Ika Dewi Jadi Supir Ambulans Perempuan Atas Dasar Kemanusiaan

Lebih jauh, Asossiasi Jepang untuk Acute Medicine and the Japanese Society for Emergency Medicine, angkat bicara.

Asosiasi tersebut mengatakan, banyak ruang gawat darurat rumah sakit menolak untuk merawat orang, yang menderita stroke, serangan jantung dan cedera eksternal.

Awalnya seperti Dapat Mengendalikan Wabah

Pada awalnya, Jepang tampaknya mengendalikan wabah virus corona.

Pihak berwenang sebelumnya, mencari kelompok terinfensi ke tempat-tempat tertentu.

Biasanya, pada ruang tertutup seperti klub, gimnasium, dan tempat pertemuan.

Tetapi, penyebaran virus melalui pendekatan ini, dan kebanyakan kasus baru tidak dapat dilacak.

Wabah ini menyoroti kelemahan mendasar dalam perawatan medis di Jepang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini