"Hari ini saya harus keluar untuk membayar kamar. Saya berutang dua hari... Saya tidak tahu bagaimana tetapi saya harus membayar," kata wanita itu.
Biaya kamar 5,40 dollar AS atau sekitar Rp 78.000 per malam tapi pemiliknya memberi potongan harga separuhnya karena krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.
Sebelum virus corona tiba di Colombia, Estefania yang berusia 29 tahun bekerja di malam hari. Secara umum, dia memberikan layanan kepada tiga klien dan bisa membawa pulang 50 dollar AS per hari (atau sekitar Rp 772.383).
Tetapi tidak ada lagi klien di taman pusat kota Medellin yang dia sebut 'kantor'.
Sekarang dia pergi pada sekitar tengah hari dengan mencoba menjual permen dan obat-obatan. Akibat perbuatannya itu dia hampir ditangkap polisi.
Dia menghitung hari-hari berakhirnya karantina ketika pemerintah menambah beberapa minggu lagi.
"Saya harus membayar untuk kamar dan makanan, dan ada banyak masalah yang datang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasib PSK Colombia Saat Lockdown, dari Diam-diam Datangi Klien sampai Jual Permen"