Di sana mereka memiliki pengawalan dari penjaga dan bahkan mendapat juru masak pribadi.
Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di Pyongyang sebelum akhirnya masuk ke dalam lingkaran politik.
Kim Jong Un mempercayai adiknya ini sebagai pembawa pesan negara komunis dan menemaninya ketika bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump.
Adik Kim diprediksi menjadi kandidat terkuat untuk memimpin negara komunis ini.
Meski beredar rumor bahwa Kim Jong Un memiliki anak laki-laki, tapi diperkirakan usianya masih sangat belia.
Sementara kakak tertua mereka, Kim Jong Chul, dianggap kurang cakap dan kurang tertarik dengan politik sehingga tidak dianggap sebagai pewaris.
Kemudian saudara tirinya, Kim Jong Nam diracun sampai mati pada 2017, dengan saudara tirinya Kim Sol Song juga tidak dianggap sebagai penantang terkuat.
Sun Yoong Lee, seorang ahli Korea dari AS, mengatakan bahwa adik laki-laki Kim bisa lebih kejam daripada kakak lelakinya, bahkan mungkin melebihi ayah dan kakeknya.
"Dia harus menunjukkan kepemimpinannya dengan memprovokasi AS melalui pengujian senjata, atau mungkin serangan mematikan ke Korea Selatan," jelasnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)