Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Perfektur Miyagi Jepang meminta masyarakat menghentikan perlakuan diskriminasi kepada para korban Covid-19.
"Perlakuan tindakan diskriminatif, pelecehan di Perfektur Miyagi semakin meningkat. Kami akan berusaha mengidentifikasi dan memantau orang yang terinfeksi virus corona di perfektur ini," kata seorang pejabat Pemda Miyagi kepada Tribunnews.com, Rabu (29/4/2020).
Menurut prefektur, ada dampak cukup besar saat ini seperti memanggil sejumlah orang yang tidak ditentukan. Misalnya, "Bukankah itu rumah orang yang terinfeksi?"
Menurut peningkatan jumlah orang yang terinfeksi, konsultasi dengan pusat kesehatan masyarakat telah meningkat akhir-akhir ini terkait diskriminasi (ijime).
"Semua orang berisiko terinfeksi. Saya ingin Anda menghentikan pelecehan," kata orang yang bertanggung jawab dari Kantor Pengendalian Penyakit Menular Perfektur Miyagi.
Baca: Mantan Sirajuddin Mahmud Tanggapi Pernikahan Zaskia Gotik, Imel Putri Cahyati Singgung Isu Pelakor
Menurutnya, apabila perilaku serupa ijime berlanjut di masa depan, pihaknya akan berkonsultasi dengan kepolisian.
"Kami sedang mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan polisi lebih lanjut," kata dia.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com