TRIBUNNEWS.COM - Seorang profesor dari kajian internasional di Universitas Ewha, Seoul, Korea Selatan memberikan pendapatnya terkait foto terbaru pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang dirilis media Korut.
"Jika foto kemunculan Kim itu otentik, satu pelajaran (yang dipetik) adalah dunia semestinya lebih mendengar pemerintah Korea Selatan dan mengurangi sumber-sumber anonim dan rumor sosial media," ujar profesor Leif-Eric Easley.
Ucapan Easley itu merujuk pada berita terbaru tentang kemunculan Kim Jong Un yang dilaporkan media Korea Utara.
Media yang belum bisa dikonfirmasi secara independen itu merilis foto Kim sedang memotong pita merah saat peresmian pabrik pupuk baru.
Sementara itu, dikutip dari AFP, menurut Easley, dunia masih belum siap dalam menghadapi ketidakstabilan di Korea Utara.
Baca: Kim Jong Un Muncul setelah Dikabarkan Meninggal, Donald Trump Enggan Berkomentar
Baca: FOTO-FOTO Kim Jong Un Muncul Pertama Kali setelah Diisukan Meninggal, Ada Kim Yo Jong di Dekatnya
"Washington, Seoul, dan Tokyo perlu koordinasi ketat dalam perencanaan yang mempertimbangkan kemungkinan suatu peristiwa," ujar Easley.
Sebelumnya, Kim Jong Un dirumorkan sakit dan menjalani operasi kardiovaskular bulan lalu.
Sebuah sumber anonim di negara Korea Utara mengatakan Kim menjalani operasi karena membutuhkan perawatan mendesak akibat kebiasaan merokok yang berat, obesitas, dan kelelahan.
Selepas itu, CNN melaporkan Washington memantau intelijen yang mengatakan kondisi Kim dalam keadaan kritis pasca-operasi berdasarkan sumber pejabat AS anonim.
Sementara itu, presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih menyatakan kalau kabar Kim masih hidup dan sehat awal pekan ini.
Dia menolak memberikan komentar terkait kemunculan Kim Jong Un pada Sabtu (2/5/2020) di sebuah pabrik pupuk di Pyongyang.
Kim sendiri sebelum dirumorkan sakit kerap muncul di ranah publik tanpa masker sementara yang lainnya memakai masker.
Beberapa spekulasi lain terkait ketidakhadirannya pasca 12 April lalu juga mengatakan kalau Kim terinfeksi virus corona karena tidak pernah memakai alat pencegahan seperti masker wajah.
Namun, menyikapi hal itu, Balbina Hwang, seorang visiting-profesor di Universitas Georgetown mengatakan kepada media Prancis, AFP, "Tidak seperti pejabat terkemuka lainnya di rezim Korut, Kim Jong Un tampil di publik tanpa masker karena dia tidak diperkenankan untuk tampil rentan di hadapan rakyat Korea Utara."