Di dalam peti mati itu, terdapat jenazah pelaut Indonesia, Ari yang berusia 24 tahun.
Ari sudah bekerja lebih dari satu tahun dan akhirnya meninggal di kapal tersebut.
Di video tersebut, para pelaut China di sekitar geladak memberikan penghormatan sederhana kepada jenazah Ari.
Setelah upacaya sederhana itu, jenazah Ari langsung dibuang ke laut yang tidak diketahui berapa kedelamannya.
Sebelum Ari meninggal, ada Alfata yang berusia 19 tahun, dan juga Sepri yang berusia 24 tahun meninggal di kapal itu.
Di hari kematiannya, mereka langsung dibuang ke laut sama halnya dengan Ari.
Surat Pernyataan
Berdasar surat pernyataan yang disetujui para pelaut, seharusnya ketika mereka meninggal, jenazah mereka dikirim pulang setelah dikremasi.
Para kru kapal tidak pernah membayangkan bahwa jenazah akan dibuang ke laut.
Lebih lanjut, dari YouTube Korea Reomit, ia membacakan sebagian isi surat pernyataan tersebut.
"Dengan ini saya menyatakan setelah berangkat kerja ke luar negeri sebagai ABK (nelayan), segala resiko akan saya tanggung sendiri," baca Hansol.
"Bila sampai terjadi musibah, sampai meninggal. Maka, jenazah saya akan dikremasikan di tempat di mana kapal menyandar dengan catatan abu jenazah akan dipulangkan ke Indonesia," tambah Hansol.
"Untuk itu akan diansuransikan terlebih dahulu sebelum berangkat ke luar negeri dengan uang pertanggungan sebesar 10.000 dolar AS," terang Hansol.
Sebagai catatan, 10.000 dolar AS sekira Rp 150 juta.