Namun, di China, tempat wabah pertama kali dilaporkan, adalah pengecualian utama untuk pola ini.
Hanya sebagian kecil dari keragaman global dapat ditemukan.
"Keragaman genom populasi Covid-19 secara global yang direkapitulasi di berbagai negara menunjuk pada penularan Covid-19 yang luas di seluruh dunia, kemungkinan sejak awal pandemi," kata penelitian.
Para peneliti juga mengamati, 198 jejak dalam genom virus tampaknya telah mengalami mutasi independen yang berulang.
Lebih dari 80 persen di antaranya telah menghasilkan perubahan pada tingkat protein.
Secara khusus, mutasi empat posisi secara independen terulang lebih dari 15 kali.
Itu menunjukkan, virus mungkin beradaptasi ke manusia.
Ketika perdebatan tentang asal usul virus berlanjut, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pandemi mungkin telah dimulai lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sebuah penelitian di Prancis baru-baru ini menemukan, seorang pasien di Eropa terinfeksi virus corona pada akhir Desember 2019.
Infeksi tersebut terjadi hampir sebulan sebelum wabah diperkirakan muncul di benua itu.
Studi Terbaru: Virus Corona Ditemukan dalam Air Mani Pria
Covid-19 dapat bertahan dalam air mani pria, bahkan setelah pasien mulai pulih, menurut studi para peneliti China, Kamis (7/5/2020).
Studi tersebut menunjukkan kemungkinan Covid-19 dapat ditularkan secara seksual.
Dilansir CNN, penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kota Shangqiu, China.