"Hal penting pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa poin data sangat rendah.
Sumber kami memperkirakan 2-300 orang bekerja di lab tetapi jumlah perangkat yang 'terlihat' pada periode sebelum dugaan shutdown tidak pernah mencapai di atas 10.
Meskipun dalam 18 bulan sebelumnya mereka tidak pernah jatuh ke angka nol juga."
Adanya laporan ini mungkin yang membuat Trump berpikir bahwa pandemi ini dimulai secara tidak sengaja di laboratorium Wuhan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga telah memberikan kepercayaan pada teori tersebut.
Ia mengatakan ada "jumlah bukti yang signifikan."
Laporan 24 halaman itu juga telah dilihat oleh Komite Intelijen Senat AS.
Marco Rubio, seorang senator Partai Republik dan anggota komite, menulis cuitan pada 6 Mei:
"Akan menarik jika seseorang menganalisis data telemetri komersial di dan dekat lab Wuhan dari Oktober-Desember 2019."
"Jika data itu menunjukkan penurunan aktivitas yang dramatis dibandingkan dengan 18 bulan sebelumnya, itu akan menjadi indikasi kuat tentang insiden di laboratorium & kapan itu terjadi."
Beijing sendiri telah menyangkal klaim bahwa virus corona bocor dari laboratorium, dan menyerukan Washington untuk "menunjukkan bukti."
Menurut NBC, pejabat intelijen AS secara pribadi telah menyarankan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengkonfirmasi tuduhan laporan tersebut, dan menyebut temuannya "tidak meyakinkan."
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo Sebut Ada Bukti Besar Virus Corona Berasal dari Lab di China
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut ada "bukti besar" bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.