TRIBUNNEWS.COM - Infeksi Covid-19 yang terlacak di sebuah kota kecil dekat perbatasan Rusia dan beberapa kasus baru di Wuhan memicu kekhawatiran akan gelombang dua wabah di China.
Minggu lalu, pemerintah China memutuskan Kota Shulan menjadi wilayah status resiko tinggi virus.
Dikutip dari Guardian, kota kecil ini diketahui berada di dekat perbatasan Rusia dan Korea Utara.
Baca: Insiden Bentrokan di Perbatasan China-India, Lukai 11 Tentara dari Kedua Negara
Baca: Amerika Serikat Sebut Peretas China Coba Curi Dokumen Penelitian Vaksin Covid-19
Status itu dinyatakan setelah ada sejumlah infeksi lokal terjadi di sana dan terhubung dengan seorang wanita yang tidak punya riwayat ke luar negeri.
Hal tersebut terjadi seminggu setelah pemerintah pusat menyatakan, China beresiko rendah hingga sedang atas infeksi corona.
Namun pada Minggu lalu, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 17 infeksi baru.
40 SOAL dan Jawaban MOOC Evaluasi PPPK/ASN 2024 Terbaru Pilihan Ganda Part 1 - Tribunpontianak.co.id
Berada dekat Rusia & Korea, 3 Provinsi di China Dilanda Gelombang Kedua Wabah Corona - Bangkapos.com
Ini menjadi penambahan kasus tertinggi dalam hampir dua minggu.
Lima kasus infeksi lokal berada di tiga provinsi yang berbatasan langsung dengan Rusia maupun Korea Utara.
Antara lain tiga kasus di Provinsi Jilin, dan dua lainnya di Heilongjiang, dan Liaoning.
Semua kasus infeksi lokal baru Jilin ada di Kota Shulan.
Termasuk seorang wanita berusia 28 tahun, seorang pria berusia 45 tahun, dan seorang pria berusia 56 tahun.
Sehingga totalnya di sana ada 12 orang terinfeksi.
Media pemerintah China, CGTN mengatakan, pihak berwenang telah memerintahkan penutupan sementara semua tempat umum di Shulan.
Termasuk fasilitas olahraga, bioskop dan perpustakaan, dan semua penduduk diimbau tinggal di rumah kecuali ada kebutuhan mendesak.