TRIBUNNEWS, BEIJING - China menegaskan, tidak akan tunduk pada tuntutan hukum dan undang-undang AS yang bertujuan menyalahkan Beijing atas krisis virus Corona.
Sebaliknya, China sedang menyiapkan sanksi balasan ke senator dan para pejabat AS yang mendukung munculnya aturan yang bermaksud menyalahkan China.
Sejumlah anggota Kongres dan pejabat lainnya telah didaftar, karena keterlibatan aktif mereka menjelek-jelekkan China atas dugaan tanggung jawabnya atas pandemic.
Kabar ini diwartakan Global Times, Rabu (14/5/2020).
Baca: Sengketa Laut Cina Selatan AS-China Memanas, Tuduhan Perihal Corona Dilancarkan AS
Tindakan menyakitkan kemungkinan akan menargetkan Senator John Hawley, seorang Republik Missouri.
Ia yang ikut menginisiasi rancangan undang-undang pertengahan April lalu, yang akan memungkinkan warga AS menuntut pemerintah China terkait Covid-19.
Rekan senatnya, Tom Cotton dari Arkansas, serta anggota Kongres Texas Dan Crenshaw, juga turut memperkenalkan gagasan sama, dan potensial masuk daftar sanksi China.
Jaksa Agung Missouri Eric Schmitt, yang menggugat Tiongkok atas nama negaranya, juga memiliki kesalahan sama terhadap Beijing.
Anggota parlemen AS yang mendorong undang-undang anti-Cina dianggap merusak hubungan bilateral untuk keuntungan politik mereka sendiri.
Hal ini dikemukakan Yuan Zheng, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (CASS), dikutip Global Times.
Dia berpendapat Beijing harus merespon tindakan sembrono tersebut.
Sanksi bisa jauh lebih komprehensif dari hal itu.
Menurut Global Times, seluruh negara bagian Missouri dapat dihukum atas tindakan para anggota parlemen dan pemerintahnya.
Laporan itu mencatat China adalah tujuan ekspor terbesar ketiga untuk Missouri , yang berarti ratusan miliar dolar bagi negara dapat hangus jika Beijing memilih menolak barang dan jasa negara.