Jenny, yang membantu mengelola praktik gigi dan suaminya, yang bekerja di bidang real estat, juga menerima bantuan keuangan dari teman-teman keluarga.
Sejauh ini, katanya, anak laki-lakinya bisa tidur yang baik.
Para bayi umumnya menikmati kebersamaan satu sama lain.
Jenny mengakui pernah salah mengira satu anaknya dengan yang lain.
Tetapi ia perlahan mempelajari masing-masing kepribadian dan karakteristik mereka saat mereka tumbuh.
"Henry seperti hemangioma (pembuluh darah) kecil, dia punya satu di perutnya," kata Jenny.
"Saya membuka ritsleting baju kecilnya dan mengetahui itu adalah dia."
"Saya menggelitik perutnya, dan dia hanya menatap saya dan mulai tersenyum dan tertawa dan itu adalah pertama kalinya dia melakukan itu."
Jenny mengatakan sedang menunggu vaksin agar anak-anak itu dapat menjalani semacam kenormalan selama pandemi.
"Saya menantikan semua orang datang dan melihat betapa hebatnya mereka," ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)