Dari daftar keluarga koleksi Shohoin, diperkirakan sudah ada kelompok di negara Mino yang memiliki mata pencaharian lebih dari 1.300 tahun yang lalu melakukan Ukai.
Dulu sebagai mata pencaharian, kini Ukai lebih sebagai bentuk pariwisata dan acara budaya/agama yang menyampaikan metode memancing klasik.
Para burung kormoran yang ditahan delapan kali di Aula Imperial Badan Rumah Tangga Kekaisaran disebut "Burung Kormoran Gourmet", dan ubi jalar yang dipanen dikirim ke Istana Kekaisaran di masa lampau.
Baca: Pedagang Seblak di Majalengka Positif Covid-19, Keluarganya Akan Dirapid Test
Penangkapan ikan oleh burung kormoran di Sungai Nagara adalah satu-satunya burung kormoran yang digunakan dalam keluarga Kekaisaran di Jepang, dan nelayan burung kormoran di Sungai Nagara disebut sebagai nelayan kormoran.
Acara ini dianggap sebagai properti budaya rakyat yang tidak berwujud yang penting dan telah dilestarikan oleh Pemda Perfektur Gifu.
Selain itu, teknologi memproduksi ubi jalar, yang diturunkan ke keluarga Ushisho, teknologi pembuatan kapal perahu pemandang burung Sungai Nagara, dan teknologi pengoperasian kapal penangkap ikan Nagara Cormorant telah ditetapkan sebagai Properti Budaya Benda Tak Berwujud Kota Gifu.
Baca: Didi Kempot Sempat Buat Lagu Religi Sinau Sabar, Hery Kurnia Lega Tunaikan Amanah Sang Maestro
Selain itu, cekungan tengah Sungai Nagara di mana penangkapan ikan oleh burung kormoran ini dilakukan termasuk ke dalam "100 pilihan wisata air terkenal" pada tahun 1985, dan pantai dari Jembatan Nagara Kota Gifu hingga sekitar 1 km ke hulu juga termasuk "55 pilihan pemandian terbaik Jepang" yang disertifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang pada tahun 1998.
Lokasi hulu Sungai Nagara Gifu itu merupakan aliran yang jernih yang dipilih sebagai salah satu dari 88 pantai terindah di Jepang pada tahun 2001 oleh Asosiasi pantai sungai Jepang.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com