Laporan Wartawan Serambi Indonesia Agus Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, HONOLULU – Baru muncul ke permukaan secara tiba-tiba, gunung berapi yang berada 952 kilometer barat laut Honolulu, Hawaii, membuat terkejut para ilmuan.
Gunung Pūhāhonu adalah gunung berapi tunggal terbesar di Bumi, demikian temuan para ilmuwan.
Pūhāhonu yang berarti "kura-kura yang mencari nafas" di Hawaii, adalah gunung berapi bawah laut yang membentang dari Kepulauan Hawaii hingga ke timur Rusia.
Berikut Fakta-Faktanya :
1. Puncaknya hanya nampak setinggi 52 meter
Gunung berapi itu memiliki sebuah puncak kecil yang tingginya mencapai 170 kaki (52 meter) di atas permukaan laut dan memungkinkan gunung magma itu mengerikan di bagian bawah permukaan.
Melansir dari Live Science, Senin (25/5/2020) gunung api baru ini sebenarnya adalah ujung dari Gunung Pūhāhonu.
Terdapat sekitar 120-an gunung berapi yang sudah lama mati dan tenggelam di bawah gelombang.
Terdapat puncak-puncak yang relatif muda muncul ke atas permukaan.
2. Batu vulkanik terkubur di laut
Hal itu karena sebagian Gunung Pūhāhonu memiliki puluhan ribu mil kubik batu vulkanik yang terkubur di bawah dasar laut.
Dalam studi baru, para peneliti ini menggunakan detektor sonar dan gravitasi untuk mengukur seluruh jejak topografi Pūhāhonu, dari puncak yang berada di atas laut hingga bebatuan dalam yang tenggelam ratusan kaki di bawah kerak bumi.
Tim menemukan bahwa Pūhāhonu mengandung sekitar 36.000 mil kubik (150.000 km kubik) batu, memberikan dua kali lipat daripada Mauna Loa.
“Hanya sebagian kecil dari volume gunung itu yang terlihat di atas permukaan laut, sisanya berada begitu dalam di bawah permukaan laut,” tulis tim penelitian.
Baca: Tak Terdengar Suara Gamelan Peninggalan Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan Lebaran Tahun Ini
Baca: Bencana Tiap Seratus Tahun dan New Normal
"Perhitungan volume baru menunjukkan bahwa Pūhāhonu secara substansial lebih besar daripada gunung berapi Hawaii lainnya termasuk Mauna Loa," tulis peneliti dalam penelitian tersebut, yang akan diterbitkan dalam Jurnal edisi 15 Juli “Sastra Bumi dan Sains Planet”.
Temuan itu semakin panas, tidak hanya itu membuat Pūhāhonu sebagai gunung berapi terbesar di Bumi berdasarkan volume, tetapi mungkin juga salah satu yang terpanas, tulis para peneliti.
3. Panas Magma mencapai 1.700 derajat Celcius
Sebagai bagian dari studi mereka, tim memeriksa beberapa sampel olivine (magma yang mendingin dan mengkristal) dikumpulkan dari berbagai bagian gunung berapi.
Dari komposisi olivin, tim menyimpulkan suhu magma gunung berapi sebelum mengkristal.
Baca: Gayus Tambunan dan Abu Bakar Baasyir Dapat Remisi Idul Fitri di Lapas Gunung Sindur Bogor
Baca: Heboh Foto Jokowi Diedit Pakai Kostum Seperti Ini, Kaesang Pangarep Berekasi : Siap Maaf Lahir Batin
Mereka memperkirakan bahwa magma Pūhāhonu pasti sekitar 3.100 derajat Fahrenheit (1.700 derajat Celcius) ketika pertama kali mengalir
Dan mereka memberikan gunung berapi itu dengan magma terpanas yang tercatat di Bumi.
4. Kalahkan Gunung Mauba Loa
Sebelumnya, Gunung Mauna Loa merupakan gunung berapi terbesar di Hawaii.
Gunung itu telah lama ditetapkan sebagai gunung berapi terbesar di dunia.
Dari pangkalannya di dasar laut hingga puncaknya memliki tinggi ribuan kaki.
Mauna Loa naik lebih dari 30.000 kaki (9.170 m) telah menjadikannya secara teknis lebih tinggi dari Gunung Everest.
Namun, para peneliti sekarang mengklaim bahwa Gunung Pūhāhonu sebenarnya telah mengalahkan Mauna Loa.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gunung Berapi Baru Ditemukan di Hawaii, Diklaim sebagai Gunung Api Terbesar dan Terpanas di Bumi