Pada bulan April, sebuah rumah sakit Tokyo melakukan tes pada beberapa pasien non-Covid .
Kemudian menemukan bahwa sekitar 7 persen memiliki virus corona.
Ini menunjukkan bahaya pembawa asimptomatik atau ringan yang dapat menjadi sumber wabah.
Tes antibodi pada 500 orang di ibukota menunjukkan wabah yang sebenarnya bisa hampir 20 kali lebih besar dari angka yang ditunjukkan.
Pelacakan kontak analog rusak ketika jumlah infeksi tinggi di Jepang.
Dan faktanya tetap bahwa respons Jepang kurang sempurna.
Sementara populasi keseluruhan jauh lebih kecil, tetangga-tetangga Asia seperti Taiwan hanya memiliki tujuh kematian yang dikonfirmasi karena virus, sementara Vietnam tidak memilikinya.
Terkait hal ini, Norio Sugaya, seorang profesor tamu di Fakultas Kedokteran Universitas Keio di Tokyo dan anggota panel Organisasi Kesehatan Dunia yang memberi nasihat tentang pandemi influenza angkat bicara.
"Anda tidak bisa mengatakan respons Jepang itu luar biasa," katanya.
"Jika Anda melihat negara-negara Asia lainnya, mereka semua memiliki tingkat kematian sekitar 1/100 dari negara-negara Barat," tambahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)