TRIBUNNEWS.COM, AS - Seorang penata rambut di Amerika Serikat (AS) terinfeksi virus corona.
"Dia lalu menularkan virus ke 91 orang," ujar pejabat kesehatan setempat pada Sabtu (23/5/2020).
Dia sudah bekerja selama 8 hari di bulan ini, setelah bisnis kembali dibuka.
Penata rambut itu bekerja pada 12 Mei hingga hari Rabu.
Pada saat itu, bisnis seperti tukang cukur dan salon rambut diizinkan beroperasi di negara bagian.
Kasus ini menyoroti ancaman penyebaran kembali virus di masyarakat AS, ketika bisnis kembali dibuka setelah beberapa minggu terakhir melakukan pembatasan sosial.
-
Baca: Senyum M Nuh, Eks-Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi, saat Diarak Warga setelah Sempat Hilang
-
Baca: Vaksin Covid-19 Universitas Oxford 50 Persen Berpotensi Gagal
Direktur Departemen Kesehatan Springfield-Greene, Clay Goddard, mengatakan sebelumnya dalam kasus tersebut, 84 pelanggan yang terpapar virus dilayani oleh seorang penata rambut di salon Great Clips.
Selain menginfeksi pelanggan, tujuh rekan kerja penata rambut itu juga diberitahu tentang infeksi tersebut.
Belum jelas kapan penata rambut itu dinyatakan positif Covid-19, tapi ia diyakini terinfeksi saat bepergian.
"Pekerja dan klien mereka mengenakan masker. Ke-84 klien yang berpotensi langsung terpapar (virus) akan diberitahu oleh Departemen Kesehatan dan akan ditawari pengujian, seperti halnya tujuh rekan kerja penata rambut (yang terinfeksi itu)," kata Departemen Kesehatan Springfield-Greene dalam sebuah pernyataan.
Pihak departemen kesehatan berharap masyarakat tetap menggunakan masker selama wabah ini, sehingga tidak ada penambahan kasus baru.
Goddard tidak merinci identitas atau kondisi si penata rambut, dia mengatakan para pejabat kesehatan telah menghubungi orang-orang yang terpapar virus.
Pelacakan kontak ini berlangsung mudah karena si penata rambut menyimpan catatan pelanggan dengan baik.
Pejabat kesehatan merinci semua tempat yang dikunjungi si penata rambut, termasuk Dairy Queen setempat, Walmart, dan apotek CVS.