News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Reaksi Dunia Sikapi Aksi Solidaritas Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas polisi maju setelah menembakkan gas air mata saat demonstrasi pada 31 Mei 2020 di Atlanta, Georgia. Demonstrasi terjadi setelah kematian George Floyd

Di London pada Minggu (1/6/2020), ribuan orang menggelar aksi solidaritas dukungan untuk demonstran Amerika, yang menuntut keadilan atas kematian Floyd.

"Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian!" demikian suara yang mereka serukan dalam aksi.

Di tempat lain, di Brasil, ratusan orang memprotes kejahatan yang dilakukan oleh polisi AS terhadap warga kulit hitam.

Unjuk rasa damai itu digelar di Rio de Janeiro.

Baca: Amerika Chaos, HNW: Hindari Kerusuhan Jauhi Penjarahan

Sejumlah demonstran berteriak, "Saya tidak bisa bernapas," mengulangi kata-kata Floyd, saat kejadian mematiakn itu terjadi.

Di Kanada, aksi protes anti-rasisme berbuntut bentrokan antara polisi Montreal dan para demonstran.

Sementara Rusia mengatakan Amerika Serikat memiliki masalah sistemik terhadap hak asasi manusia.

Di Korea Utara, koran resmi Rodong Sinmun pada Senin (1/6/2020), melaporkan tentang aksi demonstrasi.

Rodong Sinmun menjelaskan, demonstran "menguktuk keras" aksi pembunuhan tanpa hukum dan brutal yang dilakukan seorang polisi kulit putih," terhadap warga kulit hitam.

Ratusan pengunjuk rasa lainnya juga mengadakan aksi protes di luar Kedutaan Besar AS di Berlin.

Mereka mengangkat poster bertuliskan, "Keadilan untuk George Floyd, " "Hentikan membunuh kamii," dan "Siapa Berikutnya."

Kematian George Floyd setelah penangkapannya pada Senin(25/5/2020) lalu itu telah memicu gelombang protes di Amerika Serikat.

Para pengunjuk rasa meluapkan kemarahan mereka atas persoalan rasial dalam sistem peradilan pidana AS.

Sejumlah unjuk rasa telah berubah kekerusuhan ketika demonstran memblokir jalan, membakar dan bentrok dengan polisi anti huru-hara.(AP/AFP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini