Di London pada Minggu (1/6/2020), ribuan orang menggelar aksi solidaritas dukungan untuk demonstran Amerika, yang menuntut keadilan atas kematian Floyd.
"Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian!" demikian suara yang mereka serukan dalam aksi.
Di tempat lain, di Brasil, ratusan orang memprotes kejahatan yang dilakukan oleh polisi AS terhadap warga kulit hitam.
Unjuk rasa damai itu digelar di Rio de Janeiro.
Baca: Amerika Chaos, HNW: Hindari Kerusuhan Jauhi Penjarahan
Sejumlah demonstran berteriak, "Saya tidak bisa bernapas," mengulangi kata-kata Floyd, saat kejadian mematiakn itu terjadi.
Di Kanada, aksi protes anti-rasisme berbuntut bentrokan antara polisi Montreal dan para demonstran.
Sementara Rusia mengatakan Amerika Serikat memiliki masalah sistemik terhadap hak asasi manusia.
Di Korea Utara, koran resmi Rodong Sinmun pada Senin (1/6/2020), melaporkan tentang aksi demonstrasi.
Rodong Sinmun menjelaskan, demonstran "menguktuk keras" aksi pembunuhan tanpa hukum dan brutal yang dilakukan seorang polisi kulit putih," terhadap warga kulit hitam.
Ratusan pengunjuk rasa lainnya juga mengadakan aksi protes di luar Kedutaan Besar AS di Berlin.
Mereka mengangkat poster bertuliskan, "Keadilan untuk George Floyd, " "Hentikan membunuh kamii," dan "Siapa Berikutnya."
Kematian George Floyd setelah penangkapannya pada Senin(25/5/2020) lalu itu telah memicu gelombang protes di Amerika Serikat.
Para pengunjuk rasa meluapkan kemarahan mereka atas persoalan rasial dalam sistem peradilan pidana AS.
Sejumlah unjuk rasa telah berubah kekerusuhan ketika demonstran memblokir jalan, membakar dan bentrok dengan polisi anti huru-hara.(AP/AFP/Reuters)