TRIBUNNEWS.COM - Sebuah patung tokoh berpengaruh di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat dicoret-coret hingga nyaris dibakar massa.
Aksi ini merupakan buntut dari protes rasisme yang dilakukan polisi Minnesota kepada pria kulit hitam, George Floyd.
Situs setinggi 10 kaki atau sekitar 3 meter itu merupakan patung mantan Wali Kota Philadelphia, Frank Rizzo.
Patung itu berada di area City Hall, dimana para demonstran berkumpul untuk merobohkan patung Rizzo itu.
Baca: Penasihat Barack Obama Tuding Rusia Jadi Dalang Kerusuhan di AS Pasca Kematian George Floyd
Baca: Pengacara Sebut Kematian George Floyd Pembunuhan Berencana
Dikutip dari NJ.com, Rizzo merupakan wali kota sejak 1972 hingga 1980.
Dia dipuji oleh pendukungnya karena keras terhadap kejahatan.
Namun sosoknya juga dikenal anti-minoritas.
Pada unggahan Twitter @MensahDean, terlihat patung itu telah dipenuhi coretan vandalisme dari para demonstran.
Dikutip dari Wikipedia, Francis Lazarro Rizzo adalah seorang perwira polisi dan politisi Amerika.
Dia menjabat sebagai komisaris polisi Philadelphia dari tahun 1968 hingga 1971 sebelum jadi wali kota.
Rizzo adalah penentang kuat desegregasi sekolah-sekolah di Philadelphia dan mencegah pembangunan perumahan umum di lingkungan mayoritas kulit putih.
Saat mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, Rizzo menyerukan para pendukung untuk 'Vote White' 'Memilih Putih'.
Hubungan Rizzo dengan komunitas kulit hitam Philadelphia memang dikenal kurang stabil.
Baca: Reaksi Dunia Sikapi Aksi Solidaritas Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat
Baca: Viral Foto Pendemo Kasus George Floyd di AS Bertato Indonesia Rusak Properti, Mengaku Lahir di Jawa
Sebelumnya, ratusan orang berkumpul di Philadelphia dan Pittsburgh untuk memprotes kematian George Floyd yang kehilangan nyawa setelah dikunci lehernya oleh polisi Derek Chauvin.